Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadi Mertua yang Ideal? Tidak Semudah Mengatakannya

8 Mei 2018   07:52 Diperbarui: 8 Mei 2018   08:31 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen janurkuning.com

Ideal Itu Bersifat Relatif

Membaca judul diatas,mungkin banyak yang tersenyum dan berpikir :" Jadi mertua? Ah masih lama lagi" Biasanya  orang tidak  mau berpikir kearah  itu,,,karena merasa masih  muda dan anak-anak masih kecil. Tapi sesungguhnya,setiap orang yang sudah berkeluarga suatu waktu akan jadi mertua  Kalau kita punya anak .,anak tersebut jadi dewasa dan akan menikah,maka sewaktu menikahnya anak kita otomatis jadi  mertua,baik anak kita laki-laki atau perempuan  kita tetap  jadi mertua dari sang menantu.

Bagaimana caranya menjadi mertua yang ideal? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab,karena ideal itu bersifat relatif.Tergantung dari sudut pandang masing masing

Zaman dulu

Kalau zaman dulu bila anak kita laki-laki,maka sang anak akan membawa isteri tinggal bersama kita.Jadi mantu perempuan tinggal bersama keluarga suami .Tradisinya,  mantu harus patuh atas semnua perkataan sang mertua,mantu harus melayani mertua,mengambilkan minuman   menyediakan makanan    untuk sang mertua dan merawatnya  dengan baik.Tidak ada mantu yang berani membantah sang mertua.  Tapi kalau anak kita perempuan,maka ketika menikah dia  akan dibawa suaminya tinggal dirumah keluarga sang suami.

Zaman sekarang

Lain dulu, lain pula sekarang. Kini semua sudah berobah,bisa saja anak kita laki-laki dia tidak membawa isterinya tinggal bersama keluarganya,melainkan dia tinggal terpisah sendiri bersama isteri  dirumah mereka sendiri. Tapi ada juga yang menbawa isteri tinggal bersama keluarga.Bahkan sebaliknya, anak perempuan yang membawa suaminyat tinggal dirumah orang tuanya.Belum tentu karena ketiadaan dana untuk membeli atau menyewa rumah sendiri,bisa jadi karena dirumah orang tua yang luas ,tidak ada siapa siapa lagi,selain dari kedua orang tuanya

Jadi mertua yang baik

Kalau anak tinggal  bersama kita,maka perlu kita bersiap-siap untuk menghadapi mantu yang baru kita kenal . Yakni dengan membuka diri dan menganggapnya sebagai  anak sendiri. Hal ini merupakan  langkah pertama ,dalam mempersiapkan diri,menerima mantu untuk tinggal bersama dengan kita.

Hindari mencampuri urusan anak mantu,karena jangan lupa,mereka sudah dewasa dan mampu mengatur hidup mereka.Berikanlah nasihat,hanya apabila diminta atau dalam kondisi yang dianggap emergency. Jalan ini,untuk menghindari atau untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya selisih paham dengan anak mantu

Beda  lagi kalau mertua yang tinggal bersama anak  dan  mantu, Bisa jadi  mantu yang  merasa tidak leluasa,  karena kehadiran   mertua  dalam rumah tangganya Hal ini boleh jadi karena.mertua biasa diskusi dengan anaknya tanpa perduli menantu Hal   ini tentu harus segera disadari.karena jika terus berlanjut,akan membahayakan rumah tangga anak mantu.Biasakan kalau mau diskusi bersama ada anak dan mantu sehingga tidak terjadi salah sangka yang akan berakibat fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun