Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Paskah Dalam Keberagaman, Bukti Cinta Kasih Tidak Membedakan

2 April 2018   07:51 Diperbarui: 2 April 2018   09:05 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuannya adalah mendidik anak anak sejak masih kecil,untuk membiasakan diri bergaul dengan anak anak dari suku bangsa manapun.Hingga kelak ketika mereka dewasa,jangan ada  lagi yang merasa bahwa dirinya berasal dari ras atau suku yang lebih unggul,lebih baik dari suku lainnya di dunia.

Disini kita bisa melihat Pastor adalah orang Afrika,sedangkan umat umumnya terdiri dari orang kulit putih dan  yang lainnya berasal dari bebagai bangsa,ada  dari India,Eropah ,china Vitnam ,Jepang ,Pilipina dan Indonesia,yang menyatu dalam perayaan Paskah ini.

Menerapkan Kasih Sayang  Tidak Dalam Hanya Dalam Kata,Tapi Terutama Dalam Perbuatan

Dalam kotbah Paskah ini,intinya  adalah Pastor mengajak seluruh umat,agar jangan hanya berbicara tentang kasih terhadap sesame.,terutama bagi mereka  yang berkekurangan,tapi terutama melalui tindakan nyata dalam hidup kita.

Sebagai simbolis ,Pastor menjelaskan,bahwa sesungguhnya ada ribuan dolar yang berhasil dikumpulkan dari sumbangan umat dalam menyambut perayaan Paskah ini..namun Pastor hanya membagikan telur Paskah mini,dalam bentuk coklat. Karena uang  yang terkumpul,bukan untuk digunakan merayakan Paskah dengan pesta makan makan,tapi untuk disumbangkan kepada mereka yang berkekurangan.

Karena itu ,anak anak diajak untuk  menyambut hadiah kecil  yang tidak berarti ini,dengan berbesar hati dan bersyukur,karena  mereka hidup dalam kecukupan .Sementara ada banyak anak anak lain,diluar sana,yang hidup  berkekurangan

Dalam perayaan Paskah ini,umat diajai untuk  tidak hanya  terpaku pada  pesta ,telur paska dan coklat kelinci saja,tapi terutama memahami isi dan inti dari pesan moral yang disampaikan dalam Paskah,yakni meninggalkan kepentingan diri dan berbagi kasih terhadap sesame ,secara nyata. Dan hal ini baru dapat dilaksanakan,bilamana umat mampu mengalahkan rasa egois yang terdapat dalam diri masing masing,

Sebagai penutup,Pastor mengajak umat,bahwa menerapkan  hidup berbagi,tidak cukup hanya sekali dalam setahun dalam masa Paskah,tapi seharusnya  sepanjang perjalanan hidup kita

Semua  Foto dokumen Pribadi

Perth, 2  April 2018.

Salam Saya.

Roselina Tjiptadinata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun