Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terjebak Berlibur di Negara Pandemi Eropa, Ini Kisahku (Part 4, Akhir)

22 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   09:42 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waffle Belgia di sepanjang jalan Manneken Pis (dokpri.)

Kami terus mencari tempat yang dekat dengan gate, karena biasanya banyak bangku di sana. Setelah kami berjalan menelusui bandara, kami menemukan banyak bangku kosong, bahkan ada bangku besar empuk yang bisa selonjoran. Dan tidak jauh pula dari sana, ada air isi ulang. Wah,paket lengkap buat kami yang terlunta-lunta.

Kami bisa selonjoran, tidur siang di sana. Jam terus berjalan. Saya bersyukur bisa tidur siang yang nyenyak di bandara.

Ketika jam menunjukkan jam 11 malam, kami dapat info dari peserta bahwa masih banyak bangku dekat gate pesawat kami. Saya, ibu dan beberapa peserta segera beranjak ke arah yang ditunjuk.Di sana, saya lanjutkan tidur lagi.

Saya melihat ternyata cukup banyak penumpang orang Indonesia dari bandara Abu Dhabi ini, dan kebanyakan dari mereka adalah lelaki. Entah apakah mereka pada TKI  yang dikirim pulang ke tanah air. Yang pasti, ramai sekali penumpang kali ini.

Dalam pesawat, kami di sambut pramugari yang memakai masker. Semua pramugari memakai masker dan sarung tangan. Pemandangan yang sangat berbeda dengan ketika kami naik pesawat ini dari bandara  Soetta ke Abu Dhabi seminggu lalu. Mungkin karena pandemi corona makin parah sehingga seluruh dunia mengeluarkan aturan baru untuk maskapai penerbangan.

Di dalam pesawat saya tidak bisa tidur, tidak lapar juga. Mungkin karena merasa senang mau tiba ke tanah air.

 Lega sekali ketika dari kaca pesawat sudah mulai kelihatan rumah-rumah dan jalanan. Oh, Tuhan, akhirnya sampai juga saya di tanah air.

Di pesawat, kami diberikan kartu kuning yang berisi data nama, tanggal lahir, datang dari negara mana, dan menyebutkan negara-negara yang dikunjungi. Data ini  akan digunakan pemerintah untuk memantau WNI yang baru datang dari luar negeri.

Menuju imigrasi, kami di cek satu persatu suhu tubuh dan wajib menyerahkan kartu kuning. Kami juga diingatkan untuk isolasi diri selama 14 hari di rumah.

Puji Tuhan, imigrasi sudah kami lewati dengan aman. Kami segera ambil barang dan ber sayonara dulu dengan peserta lain karena kami akan kembali ke rumah masing-masing.

Perjalanan ini menjadi pengalaman luar biasa menegangkan buat saya.Yang terpenting sampai saat ini semua peserta aman, sehat dan tidak ada satupun yang terpapar covid19.

Demikian kisah perjalanan saya selama di Eropa Barat. Semoga kisah ini bermanfaat bagi pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun