Taman ini dikelilingi gunung-gunung indah dan bangunan yang menjulang tinggi.
Saya dan ibu duduk di bangku panjang untuk menikmati bekal makan siang kami.Suasana yang indah ini menambah nafsu makan kami dan ingin berlama-lama di sini.
Cuaca pada saat itu sebenarnya cukup dingin, tetapi karena dipadu dengan cahaya matahari, cuacanya menjadi segar. Â Polusi hampir tidak ada di sini sehingga udaranya segar dan langitnya pun biru bersih.
Setelah puas makan siang di taman sambil menikmati keindahan alam, kami menuju pinggir sungai Interlaken. Tampak di sepanjang sungai Interlaken itu berjejer rumah-rumah kayu seperti di pedesaan.
Kamipun tidak mau melewatkan kesempatan berfoto dengan latar langit nan cantik, sungai, gunung es dan perumahan Swiss. Oh indahnya..
Hari sudah semakin sore, kami kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan. Berita buruk kembali kami terima. Tour guide mengabarkan bahwa perjalanan kami ke Paris, Prancis terpaksa dibatalkan karena sudah lock down. Peserta sangat kecewa lagi dengan keputusan ini. Mereka sudah siap untuk berfoto cantik dengan latar menara Eiffel dan tentunya siap mempostingnya di halaman instagram maupun facebook mereka.
Saya bisa melihat wajah tour guide yang kelihatan lelah dan pucat karena banyaknya perjalanan yang harus dicancel.Tetapi perjalanan ini harus tetap dijalani dengan lapang dada mengingat kondisi yang tidak memungkinkan mau pergi ke manapun.
Target perjalanan berikutnya adalah negara Belgia. Oleh karena perjalanan dari Swiss ke Belgia cukup jauh, kami akhirnya harus bermalam di Prancis.
Kami hanya bermalam saja di sini. Hotel yang kami tempati ini benar-benar jorok sekali. Kami bermalam di Ibis hotel, tempat yang tidak layak dikategorikan hotel.
Dari nama hotel keren, tapi mengapa kenyataan kamar di hotel ini jorok sekali. Sudah lelah di perjalanan, kami disambut dengan kamar yang tidak enak dihirup. Tidak ada gelas, air putih, termos pemanas minuman seperti layaknya sebuah hotel. Yah karena tidak ada pilihan lain, kami terpaksa menerima saja.
