Saya sangat kagum dan takjub dengan gunung yang dilapisi es tebal,putih bersih. Pegunungannya sangat luas dan seluas mata memandang, semuanya penuh salju.
Kami bermain dan berfoto selama 2 jam di sana. Oh ya, dari pegunungan ini, kami bisa melihat negara Austria karena pegunungan  Zugspitze  menjadi perbatasan negara Austria dan Jerman. Negara Eropa ini mirip-mirip bentuknya jika dilihat dari ketinggian. Ciri khas negara ini dipenuhi dengan rumput hijau yang cantik dan rumah yang berjarak satu sama lain.
2 jam sudah saya berfoto di pegunungan es yang cantik ini. Hidung sudah meler, telinga sudah kebas karena kedinginan. Segera saya dan peserta tur masuk ke dalam ruangan untuk menghangatkan diri dan makan siang.
Untuk turun ke bawah, kami tidak naik kereta gerbong lagi melainkan turun dengan kereta gantung (cable car). Kami benar-benar lupa bahwa ada wabah bernama corona yang sedang mengintai. Kami ada di ruangan tertutup dan dipenuhi oleh orang bule di dalamnya dan tidak ada satupun dari kami yang membawa masker. Saya berusaha sebisa mungkin tidak berdekatan dengan para bule dan menutup hidung mulut dengan syal.
Keindahan pegunungan puncak es dari kereta gantung tidak terlalu saya nikmati karena kebetulan posisi saya terhimpit di tengah-tengah. Saya hanya fokus menutup hidung saja.
Akhirnya kami tiba di bus dan bersiap menuju Switzerland. Â Perjalanan yang ditempuh dari Jerman ke Swiss sekitar 5 jam.Â
Switzerland  atau Swiss adalah negara yang terkenal mandiri. Negara ini terkenal dengan keindahan alamnya dan merupakan negara impian yang ingin saya kunjungi sejak lama.
 Negara ini tidak terikat dengan Eropa lainnya sehingga mata uang yang digunakan di sana bukan Euro tetapi Swiss Franc. Kami tiba di Swiss  tepatnya di kota Luzern sekitar jam 9 malam. Kamipun bermalam di hotel bernama Holiday Inn Express.
Hotelnya bagus dan bersih. Meskipun tidak terlalu besar namun fasilitasnya cukup lengkap, sampai disediakan setrikaan. Seperti mimpi rasanya, bisa tiba di negara impian saya.
Puji Tuhan, akhirnya bisa beristirahat di Swiss. Bersyukur karena kami masih diberikan kesempatan untuk menginjakkan kaki di negara yang peaceful ini.
Hari ke 5, mengunjungi Switzerland.