Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terjebak Berlibur di Negara Pandemi, Eropa, Ini Kisahku (Part 2)

18 Mei 2020   11:30 Diperbarui: 25 Mei 2020   17:55 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang tunggu di Bandara Abu Dhabi|Dokpri

Total makan saya dan ibu di KFC hampir 25 euro (1 euro hampir Rp 16.000 waktu itu). Kalau pakai kurs Indonesia sudah 400 ribuan hanya makan KFC.

Dapat apa saja? 4 ayam, kentang large 2, air mineral 2, minum orange juice pack 2. Sudah hanya itu saja. Air mineral dihargai 3 euro di KFC! Mahal sekali. Jadi kangen Aqua yang harganya cuma Rp 5.000.

Untunglah saya sudah membawa bekal beras, sambal, abon, ikan teri dari Jakarta untuk menghemat biaya makan selama di Eropa. Wah, bisa dibayangkan kalau tiap hari makan KFC. Kantong jebol hanya untuk makan siang.

Setelah kenyang, saya dan ibu berjalan-jalan sepanjang Marienplatz.

Orang Jerman di sini masih banyak di sepanjang jalan dan tidak ada yang menggunakan masker. Kami yang tadinya pakai masker jadi merasa aneh sendiri dan akhirnya memutuskan untuk melepaskannya.


Kami  melihat gedung-gedung gereja yang tinggi dan megah di sepanjang alun-alun. Gedung-gedung ini berganti fungsi menjadi toko atau museum. Bagaimana kami tahu itu bangunan gereja? Yah, pasti tahulah. Karena ada lambang salib, ada gambar bunda Maria.

Sebagai orang Kristen, hati saya merasa malu dan miris melihat gedung gereja berubah fungsi jadi toko, museum bahkan kasino.

Alun-alun Marienplatz sangat luas, banyak burung bebas beterbangan. Orang Jerman yang tinggal di kota inipun terlihat biasa-biasa saja. Nampak tidak ada ketakutan akan wabah Covid 19. Tidak ada yang pakai masker. Di sini, orang pun bebas membawa anjing peliharaan di jalan. Pria dan wanitapun bebas merokok di sini.

Setelah sejam melihat pusat perbelanjaan ini, kaki kami merasa lelah, namun tidak menemukan bangku kosong. Akhirnya ada bangku lumayan panjang di mana ada seorang wanita Jerman yang lagi menikmati minumannya. Tetapi begitu melihat saya dan ibu duduk tidak jauh dari nya, dia bangkit berdiri dan pergi.

Merasa tersinggung? Ya, iyalah. Kesannya kami ini penyebar virus corona yang tidak boleh duduk sebelahan dengan dia. Kami pun memiliki kecurigaan yang sama. Tidak mau dekat-dekat dengan penduduk sini karena takut tertular virus.

Hahaha...jadilah kami saling mencurigai selama di Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun