Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terletak di Surakarta tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Juli-Agustus 2020. Bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), UNS mengubah kegiatan KKN dengan menyesuaikan kondisi yang melanda Indonesia, yakni KKN UNS Tanggap COVID-19 dalam bentuk penerjunan relawan di domisili masing-masing mahasiswa.Â
Hal tersebut bertujuan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada masa pandemi COVID-19 sesuai dengan keputusan UNS dan sesuai dengan kebijakan protokol kesehatan yakni work from home, social distancing dan physical distancing. Berkenaan dengan hal tersebut KKN UNS Tanggap COVID-19 mengalami perubahan dalam pelaksanaannya, yang biasanya dilakukan secara berkelompok, kali ini dilakukan secara individu.
Hal tersebut juga yang dirasakan oleh Rosalia Onni Dwiatmi, mahasiswa program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum yang melaksanakan KKN UNS Tanggap COVID-19 di wilayah tempat tinggal, yakni di PERUM PEMDA DIY. Onni melaksanakan KKN COVID-19 pada tahap atau gelombang 2 yang dimulai pada tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2020 dengan bimbingan Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Program kerja yang dilakukan yakni pembagian ember + kran sebagai tempat cuci tangan, pendataan dengan kuisioner kepada masyarakat untuk mengetahui seberapa jauh masyarakat paham tentang covid-19, protokol kesehatan, kebijakan asimilasi dan kebijakan new normal, selain itu juga melakukan penyuluhan dan pembagian handsanitizer alami, melakukan penyebaran video tentang cuci tangan di 5 waktu penting.
Selain itu juga melakukan perbaikan dan pemantauan gerbang disinfektan bersama bapak-bapak PERUM PEMDA DIY, pembagian benih sayur mayur kepada masyarakat, melakukan pembagian masker dengan kain perca, melakukan penyebaran banner mengenai New Normal, Protokol Kesehatan, Kriteria Risiko melalui warna, Tingkat Penularan, Cara Karantina Mandiri dan pentingnya stay at home.
Pelaksanaan program kerja oleh Onni dilakukan secara door to door sebagaimana yang telah dianjurkan oleh pemerintah untuk membatasi berinteraksi dengan masyarakat dan menghindari terjadinya kerumunan, selain itu juga dilakukan secara daring melalui Grup WhatsApp ibu-ibu PERUM PEMDA DIY.
