Mohon tunggu...
Rori Idrus
Rori Idrus Mohon Tunggu... Guru - Pemulung Hikmah

Pemulung hikmah yang berserakan untuk dipungut, dirangkai menjadi sebuah tulisan dan pelajaran kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Sampai Corona Mengoyak Nilai Luhur Bangsa

17 April 2020   11:34 Diperbarui: 17 April 2020   12:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar: indopos.co.id + InCollage App)

Berbagai fenomena tak lazim sudah sama-sama kita saksikan di Negeri ini seiring dengan terjadinya sebuah bencana non alam yang begitu dahsyat. Ya, adalah wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.

Wabah yang sepertinya sudah membuat sebagian nilai luhur Bangsa ini terkoyak.

Sebagai sebuah Bangsa, kita dikenal memiliki nilai luhur toleran, religius, gotong royong, saling tolong menolong satu sama lain, sebuah warisan nenek moyang Bangsa yang harus kita rawat, kita jaga agar tetap lestari sampai akhir masa.

Sejatinya, 74 tahun sudah indonesia berdiri, tingkat pendidikan masyarakat pun berkembang sedemikian rupa. Ini mestinya menjadi landasan paradigma berfikir kita semua, terutama generasi muda, untuk berfikir jernih, obyektif dan bermartabat untuk menilai apapun. Tidak mudah terprovokasi dan adil.

Jika ini telah menjadi dasar pola pikir kita semua, saya yakin, perselisihan karena perbedaan pandangan pun akan kita sikapi dengan elegan dan bermartabat. Bukan dengan bully dan pertengkaran.

Tetapi realitanya, hari ini kita saksikan bersama bagaimana sesama kita seorang pasien Corona, tenaga medis mendapat stigma negatif, di bully, dikucilkan karena selisih pandang terkait Corona.

Bahkan perselisihan pandangan sampai mengakibatkan saudara kita yang meninggal saja diperlakukan bak aib, hina, membahayakan sampai-sampai jenazahnya ditolak untuk dimakamkan.

Perselisihan pandangan yang terjadi hari ini rupanya sekarang tidak hanya menjadi pemicu bully untuk orang yang masih hidup, bahkan orang yang sudah mati pun ikut menjadi korban bully.

Kalau kemudian saya mengajak kepada para pembaca untuk mencoba menggali dimana akar permasalahannya, maka saya pikir terlalu sederhana, tetapi apa salahnya kalau kita coba gali kembali.

Pertama, masalah informasi yang begitu cepat dan berlimpah serta mudah didapat oleh masyarakat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Dapat kita pastikan, setiap kali kita ambil gawai (baca: gadget) kemudian kita buka aplikasi whatsapp misalnya, maka dipastikan kita akan mendapatkan berita terkait permasalahan yang sedang kita hadapi sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun