Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Insan yang Bersyukur

7 Februari 2022   21:59 Diperbarui: 7 Februari 2022   22:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:Republika.co.id

Ketika malam menutupi siang. Tatkala kelam menyelimuti tubuhmu. Menemani tidur dan istirahatmu. Ketika itulah Dia menunjukkan sebagian kuasa-Nya.

Kau lihat bagaimana bumi dihamparkan. Kau lihat bagaimana langit ditegakkan. Kau lihat gunung bagai pasak tinggi menjulang. Itu adalah sebagian bukti lain dari eksistensi-Nya.

Dijadikan-Nya Mentari sebagai pelita yang terang. Untuk mencari penghidupan di siang hari. Dijadikan-Nya hujan dari awan yang berarak-arak. Demi menghidupi bumi setelah matinya.

Tidakkah ini semua menjadi pelajaran. Tidakkah ini semua menjadi peringatan. Untuk menjadi insan yang bersyukur. Agar menggapai keselamatan yang abadi.***

baca juga puisi :https://www.kompasiana.com/ropiyadi19360/61fe90d6b4616e0ce654bb72/kembali-ke-pangkuanmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun