Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Tahun Baru Islam 1442 H

19 Agustus 2020   21:13 Diperbarui: 19 Agustus 2020   21:12 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : mui.or.id

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem penanggalan Islam. Sebenarnya nama-nama bulan Islam seperti Muharram, Safar, Rabi'ul Awwal, dan seterusnya sudah digunakan jauh sebelum fase kenabian Nabi Muhammad S.A.W. 

Ketika Nabi Muhammad S.A.W masih hidup, belum dikenal sistem penanggalan Islam secara lengkap dengan bilangan tahunnya. Hal ini menjadi kendala dalam hal surat-menyurat manakala Dakwah Islam sudah mulai menyebar keluar dari Jazirah Arabia.

Barulah pasca fase kenabian, memasuki fase Khulafaur Rasyidin-tepatnya di masa kekhalifahan Umar bin Khattab r.a- mulailah disepakati sistem penanggalan Islam yang lengkap dengan bilangan tahunnya. Pada awalnya, ada beberapa usulan mengenai tahun awal kalender Islam. 

Ada yang mengusulkan agar tahun awal kalender Islam dimulai pada tahun kelahiran Nabi Muhammad S.AW, ada yang mengusulkan agar tahun awal kalender Islam dimulai pada tahun Nabi Muhammad S.A.W menerima Wahyu pertama di gua Hira, dan ada juga yang mengusulkan agar awal kalender Islam dimulai pada tahun Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat dari Makkah ke Yasrib (Madinah).

Usulan yang terakhir inilah yang kemudian disepakati oleh para peserta musyawarah untuk dijadikan sebagai awal tahun penanggalan Islam.  Penentuan Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat dari Makkah ke Madinah sebagai awal penanggalan Islam memiliki makna yang luar biasa.

Hijrah bermakna "pindah". Baik pindah secara fisik (dari Makkah ke Madinah), lebih-lebih pindah secara pemikiran. Dari pola pikir jahiliyah kepada pola pikir Islamiyyah, dari jalan maksiat kepada jalan Taat.

Pasca peristiwa hijrah tersebut, generasi awal ummat Islam yang pada mulanya tidak diperhitungkan dalam percaturan global, muncul menjadi kekuatan baru bahkan mampu menggeser posisi dan mengalahkan kekuatan dua negara super power kala itu, yaitu Romawi dan Persia.

Dengan latar belakang historis tersebut, adakalanya tahun baru Islam dikenal juga dengan sebutan tahun baru Hijriyah. Dalam hubungannya dengan konteks kekinian, setiap menjelang tahun baru Islam, dan beberapa hari kedepannya sering diwarnai dengan pembahasan-pembahasan maupun kajian-kajian yang bertemakan hijrah dan perubahan . Namun setelah itu, semuanya akan kembali lupa dengan apa yang telah dibahas dan menjadi semacam Azzam (tekad) yang akan diraih selama setahun kedepan.

Untuk menjadikan tahun baru Islam 1442 H sebagai tonggak awal perubahan dan tidak sebatas siklus tahunan, dibutuhkan kesadaran setiap ummat Islam akan makna dan nilai-nilai hijrah itu sendiri serta tujuan hidupnya di muka bumi. Berbicara tujuan hidup seorang muslim di dunia, tidak lepas dari makna ibadah. Ibadah dalam arti yang seluas-luasnya yaitu menjalankan berbagai aktivitas kebaikan yang didasari oleh nilai-nilai ketauhidan dan keimanan kepada Allah S.W.T.

Di awal tahun baru Hijriyah ini banyak di antara kita yang berdo'a agar Allah memberikan kita penjagaan yang kuat dari gangguan setan dan bala tentaranya, memohon pertolongan atas nafsu amarah yang jelek, serta mohon disibukkan dengan amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. Terlebih di saat-saat sekarang ini, kita mohon kepada Allah S.W.T agar dijauhkan dari segala bala dan musibah pandemi Covid-19 serta diberikan pertolongan berupa segera lenyapnya virus corona dari bumi pertiwi dan mampu mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan kemaslahatan ummat. Aamiin Ya Robbal 'alamiin.***

Salam. Ropiyadi ALBA 190820

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun