Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peranan Manusia dalam Perubahan Iklim Global

18 Agustus 2020   21:10 Diperbarui: 19 Agustus 2020   22:32 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tirto.id

Selain faktor ulah tangan manusia, perubahan iklim juga bisa disebabkan oleh faktor alam sendiri yang melakukan proses kosmologi secara alami. 

Setelah sekian milyar tahun alam terbentuk, tentunya energi yang dikeluarkan alam semesta telah mengalami penurunan, sehingga sangat memungkinkan mengalami perubahan, baik intensitas maupun kapasitasnya, sehingga pada akhirnya menimbulkan perubahan yang sistemik pada seluruh komponen alam semesta, termasuk di bumi. Secara alamiah perubahan  tersebut pasti terjadi, baik cepat atau lambat.

Bila kita perhatikan saat ini, banyak fenomena alam yang terjadi di luar kendali dan ulah tangan manusia secara langsung. Misalnya, gunung meletus, gempa bumi, frekuensi hujan meteor yang cukup banyak, dan mendekatnya asteroid berukuran besar ke orbit bumi. 

Belum lagi fenomena perputaran waktu yang seolah-olah berjalan dengan cepat, lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Ini semua merupakan perubahan alam yang bersifat kosmologi alami, menuju sebuah akhir daripada "perjalanan waktu" seluruh komponen di alam semesta. 

Peran dan fungsi kita sebagai manusia dan kholifah di muka bumi adalah menjaga alam semesta ini agar senantiasa seperti "surga" dengan beragam keindahannya. 

Langit yang bersih, udara yang segar, pohon-pohon yang tumbuh subur dengan beragam buah-buahannya, dan air sungai yang mengalir jernih merupakan gambaran "surga" yang harus kita ciptakan di muka bumi. 

Walaupun pada akhirnya nanti, bumi dan alam semesta ini akan binasa -sebagai sebuah sunatullah/hukum alam-, namun paling tidak bukan kitalah penyebab kebinasaan dan kehancuran tersebut.***

Salam.Ropiyadi ALBA 180820

Referensi:

1. tirto.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun