Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penamparan Siswi SD Kembali Terjadi

30 Desember 2019   07:06 Diperbarui: 30 Desember 2019   07:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot Kompas tv

Sebuah peristiwa menyedihkan kembali terjadi di dunia pendidikan tanah air. Dalam sebuah video yang beredar dan viral tampak seorang ibu orang tua murid menampar seorang siswi SD saat mengambil raport. Peristiwa ini terjadi di Makassar-Sulawesi Selatan.

Ibu tersebut menampar seorang siswi SD yang merupakan teman anaknya, karena menurutnya, siswi SD tersebut telah melukai kepala anaknya dengan sapu ketika sedang bermain-main di dalam kelas. Akibat penamparan ini, siswi SD tersebut mengalami lebam di pipi dan mata sebelah kanan.

Tentunya hal ini tidak bisa dibenarkan dari sudut pandangan manapun. Sebagai orang dewasa, orang tua tersebut sebaiknya tidak lantas main hakim sendiri ketika sesuatu terjadi pada anaknya. Apalagi peristiwa ini menimpa seorang anak SD yang notabenenya masih di bawah umur. Belum lagi peristiwa penamparan tersebut terjadi di dalam kelas ketika sedang proses pembagian raport semester ganjil berlangsung. 

Beberapa hal yang dapat dicatat sebagai bentuk kesalahan dari ibu tersebut diantaranya:

1. Ia langsung memvonis siswi SD tersebut bersalah padahal ia belum mengkroscek kebenaran dan latar belakang mengapa hal itu terjadi.

2. Ia tidak menyampaikan keberatannya kepada ibu siswi SD tersebut yang kemungkinan besar ada di dalam kelas/lingkungan sekolah.

3. Ia tidak menghargai guru yang sedang membagikan raport, sebagai orang yang paling punya otoritas di kelas saat itu.

4. Ia telah memberikan contoh yang buruk terhadap anaknya sendiri, bahwa segalanya bisa diselesaikan dengan kekerasan.

5. Ia telah memberikan efek psikologis yang buruk terhadap siswi SD tersebut.

Dari peristiwa ini kita dapat katakan bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kualitas guru dan siswa /peserta didik saja, namun juga oleh sikap dan perilaku setiap orang tua siswa. Sikap orang tua siswa sangat menentukan dalam keberhasilan belajar anaknya di sekolah. Tentunya yang dimaksud dengan keberhasilan belajar di sini tidak semata menyangkut nilai akademis saja, namun jauh daripada itu adalah nilai-nilai kecerdasan secara sosial dan spiritual sebagai ruh dan karakter dari kurikulum saat ini.

Sebagai orang tua yang bijak dan cerdas, seharusnya kita meng-up grade diri untuk terus belajar melakukan literasi terkait bagaimana mendidik anak yang baik agar ia sukses dalam belajar dan masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun