Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Balas Dendam Secara Berlebihan

9 Maret 2020   09:52 Diperbarui: 9 Maret 2020   10:16 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: elimparcial.com

Saya pernah memperhatikan kehidupan kucing peliharaan saya. Maklum kucing adalah binantang yang sangat saya sukai.

Di rumah tinggal setidaknya ada lima hingga enam kucing. Mereka bebas datang dan pergi. Pokoknya kalau ada kucing di dekat rumah. Jika waktunya makan, pasti diberikan. Biasanya pagi hari sekali dan sore menjelang malam sekali.

Dari pengamatan bertahun-tahun yang pernah saya lakukan, menunjukkan bahwa kucing yang ketika kecil dan mudanya sering di hajar oleh kucing dewasa atau kucing penguasa pada saatnya tiba dia dewasa akan menggantikan kelakuannya.

Saya jadi berpikir, jangan-jangan kehidupannya memang disiapkan untuk jadi panghajar juga. Makanya ketika kecil dibekali bagaimana rasanya dihajar orang lain.

Kesiapan mental dan fisik sudah tahan banting. Dan balas dendam pun berlangsung.

Ini cerita tentang kucing. Bagaimana dengan manusia. Kasus kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual pada masa lampau mampu mengakibatkan balas dendam pada dirinya?

Kasus-kasus kekerasan, baik kekerasan fisik dan kekerasan seksual banyak terjadi karena pelaku dahulunya adalah korban.

Dari contoh-contoh yang terungkap pada kasus kekerasan di pengadilan menyatakan bahwa masa lalu yang kelam melahirkan tindak kejahatan yang lebih kejam.

Seperti kasus sodomi. Mereka yang pernah menjadi korban sodomi biasanya akan menjadi pelaku. Ada motif balas dendamkah? Atau ketika seorang perempuan mengalamai kasus perkosaan, bagaimama bentuk balas dendamnya?

Walau tak berlaku umum, namun sebagian besar dalam diri korban tertanam perasaan akan membalas dendam. Tinggal peluang dan kemampuan saja yang menjadikannya pelaku pada waktu yang akan datang.

Berkaca dari kasus-kasus yang santer di kaman online menunjukkan bahwa pelaku sepertinya pada masa lalu adalah korban. Dan balas dendam mereka terkabul, kadang tak menyesal walau penjara jadi tempat terakhir mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun