Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Musibah dan Kesulitan Datang, Pasti Ada Jalan asal...

27 Februari 2020   22:55 Diperbarui: 27 Februari 2020   23:22 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anvilmotion.com | Anvil! 4 Cara dan Tips dalam Menumbuhkan Semangat Kerja Keras

Karena sesungguhnya setelah datang kesulitan pasti datang kemudahan. Sesungguhnya setelah datang kesulitan pasti datang kemudahan. (QS. 94; ayat 5-6)

Ada selentingan, katanya bahwa orang dari pulau Jawa pasti berhasil ketika ke Kalimantan. Bagaimana bisa keluar selentingan itu jika hanya satu atau dua orang yang berhasil? Ternyata hampir semua yang merantau ke kalimantan mereka rata-rata kehidupannya lebih baik.

Ada yang merantau ke daerah pedesaan. Ada yang ke tengah perkotaan. Ke desa, jadi petani. Mulanya meminjam sawah. Diolah dan berhasil. Kemudian membeli sebidang tanah, dua bidang tanah dan seterusnya. Berhasil.

Ada yang jualan cilok, berhasil. Ada yang jualan bakso, berhasil. Ada yang jualan sayur, juga berhasil. Dan banyak sektor yang mereka geluti ternyata berhasil.

Faktor keberuntungankah? Salah satu faktor yang berpengaruh memang faktor keberuntungan. Karena nasib baik. Namun tak hanya itu. Nasib baik tak menentukan apa-apa ketika kita tidak berusaha.

Buktinya, setiap lebaran pulang kampung ke Jawa dan sekembalinya mengajak beberapa keluarganya dari Jawa untuk ikut mengadu nasib ke Kalimantan. Artinya mengadu nasib di Kalimantan lebih nyaman daripada di pulau Jawa.

Sekarang kita ambil satu contoh saja. Orang Jawa yang datang ke Kalimantan sebagai petani. Di Jawa, hanya sebagai buruh tani menggarap tanah milik orang lain seperempat hektar saja mereka bisa hidup. Padahal hasil pertaniannya dibagi.

Sementara di Kalimantan, tanah bisa pinjam gratis tanpa diminta apa-apa. Saking luasnya tanah kosong yang belum sanggup tergarap. Paling-paling sebagai ucapan terima kasih karena tanahnya dipinjamin ada alakadarnya buat yang punya tanah. Jadi petani dari pulau Jawa bisa leluasa menggarap tanah sesuka hatinya.

Di samping itu, kebiasaan penghidupan yang sulit dan persaingan hidup yang berat mengharuskan mereka berpikir keras dan kreatif. Gigih dan rajin. Bahkan ketika sebagian petani Kalimantan masih duduk manis ngobrol di warung kopi, petani dari pulau Jawa telah berkuah keringat mencangkul tanah garapannya.

Jadinya wajar ketika mereka di Kalimantan bisa berhasil, karena persaingan hidup tidak terlalu berat. Sementara mereka telah menjalani kehidupan yang berat sebelumnya.

Demikian juga sebuah kreatifitas. Pedagang cilok tidak mulanya tidak ada yang dari Kalimantan. Hanya pendatang yang jualan cilok dengan kendaraan. Jualan bakso juga. Yang terakhir malah jualan bubur ayam keliling kampung dengan kendaraan banyak berseliweran di kampung-kampung. Dan laris manis dagangannya.

Hal ini menandakan bahwa kreatifitas akan lahir ketika musibah dan kesulitan hidup mendera. Jangan salahkan mereka yang dari pulau Jawa berhasil di Kalimantan, namun seperti apa kerja keras dan gigihnya mereka itulah yang kita ambil pelajaran. Agar penduduk asli Kalimantan juga bisa berhasil seperti mereka.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, berbagai musibah datang, seperti virus corona, korban Virus Corona: 2.770 Meninggal Dunia, 81.260 Terinfeksi, 30.006 orang sembuh. (Kompas.com, 27/2/2020).

Kemudian menjadikan kreatifitas dan peluang lain yang menguntungkan. Seperti dilansir dari Kompas.com, Wilayah Greater China, termasuk Hong Kong dan Taiwan, menciptakan 182 miliarder baru hingga akhir Januari, sehingga totalnya menjadi 799, menurut Hurun Global Rich List 2020 yang dirilis pada Rabu. Sementara AS hanya menciptakan 59 miliarder baru.

Barangkali musibah banjir yang terjadi di negeri kita, ada peluang dan keuntungan setelahnya. Seperti laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi bahwa banjir di wilayahnya berdampak pada 4.889 KK (11.357 jiwa). Data per 27 Februari 2020. Ada 52.209 kepala keluarga atau 162.768 jiwa yang terdampak banjir di Karawang. (Beritasatu.com)

Ada pembelajaran yang bisa dipetik, kemudian tercetus perbaikan dan peluang baru yang lebih menguntungkan. Lapangan kerja baru, dengan kreatifitas yang baru. Mungkin saja. Mengapa tidak?

Yang jelas, setiap kesulitan pasti diapit oleh dua kemudahan. Setiap satu masalah datang akan diiringi oleh setidaknya dua jalan keluar. Kuncinya, berdoa dan berusaha.

Kita tak bisa lepas dari masalah dan kesulitan, bencana salah satunya. Tugas kita hanya berdoa dan berusaha.

Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap (Qs. 94; ayat 8)


Salam.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun