Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (27)

3 Mei 2022   12:27 Diperbarui: 3 Mei 2022   12:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

O busur yang anugrahkan kemuliaan. Atas lengkungmu tunduk manusia tak berdaya. Kebahagiaan redup dalam kejatmu. Tawa segala dirampas temalimu. Dalam pesonamu o busur yang perkasa. Anak panah melesat tak kenal galat. Kegentaran bumi bisu di belakang bayangan. Kemegahan langit siap ditaklukan.

Pertempuran sengit pecah saat fajar bersinar di atas kota. Para penyerang dari goa menggempur kota dengan mortir dan panah berapi. Satu persatu bangunan dan fasilitas kota mulai terbakar. Keindahan pagi kini tersamar asap mesiu. 

Suara sirene memberi peringatan pada penduduk kota Boaz untuk bergegas memasuki tempat-tempat perlindungan. Para pemimpin diangkut menggunakan kereta listrik ke puncak kota. Sebuah dome tersedia di sana.

Pasukan militer yang telah mencapai jembatan membalas tembakan para penyerang. Robot penembak menyalak dan ratusan timah panas meluncur ke arah muara. Satu dua penyerang jatuh tertembus peluru.

Tetapi hanya berlangsung beberapa menit. Sebuah roket diluncurkan para penyerang menghantam robot penembak. Meluluhlantakkan robot dan semua yang ada di sekitarnya. Menghentikan hujan peluru yang ditimbulkannya.

Mereka yang menjaga stasiun pengawas sibuk. Para pengawas dan teknisi saling berdebat menyaksikan kondisi kota lewat layar monitor.

“Aktifkan kamera utama,” perintah laki-laki berseragam dengan emblim 33 di bahu kanannya.

“Kamera utama hancur.” Jawab perempuan yang duduk di depan kamera pengawas.

“Apa?”

“Mereka menembak jatuh kamera utama.”

“Aktifkan kamera drone.”

“Semua drone yang ditempatkan di Mata dihancurkan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun