Mohon tunggu...
Ronyus Sihite
Ronyus Sihite Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Jalanan

Kunjungi blog saya www.medanupdate.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Suara Rakyat Jadi Penentu Sebagai Wakil Rakyat

21 April 2019   22:39 Diperbarui: 21 April 2019   22:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Caleg: tigongdoso.com

Apa yang ada dalam pemikiran seorang calon DPR untuk duduk di kursi Wakil Rakyat?  kalimat ini mungkin tidak pernah terbenak dalam pikiran kita, kita tidak tahu apa yang sesungguhnya memotivasi kita untuk memilih calon wakil kita. Kita bahkan tidak pernah bertanya kesesama pertanyaan tersebut sebelum ia mencoblos di TPS. Kita tidak tahu menahu apa yang ada dalam pikiran calon DPR untuk duduk disana. Kita hanya ikut serta dalam pemilihan yang dilaksanakan dalam kurung waktu lima tahun sekali.

Padahal, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuan mereka sebagai wakil rakyat, karena ini menyangkut rakyat banyak bahkan Indonesia.

DPR adalah wakil rakyat yang duduk di sebuah gedung besar mendapatkan gaji dan tunjangan yang begitu besar, mereka duduk bersama-sama wakil lain nya. Adapun tugas-tugas wakil kita ini sebagai berikut:

Tugas dan Wewenang

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

  • Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
  • Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
  • Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
  • Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
  • Menetapkan UU bersama dengan Presiden
  • Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU 

Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

  • Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
  • Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan dan agama
  • Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
  • Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara

Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

  • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
  • Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)

Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:

  • Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
  • Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
  • Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
  • Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
  • Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
  • Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden

Jika kita sudah membaca dan memahami tugas-tugas DPR diatas, tentu kita akan berfikir bahwa mengapa mereka begitu berlomba-lomba untuk duduk disana? tentu diantara atau bahkan banyak diantara mereka berfikir karena jabatan, gaji+tunjangan dan bahkan kedudukan dirinya tinggi dari pekerja lainnya.

Apakah kita pernah berfikir atau bertanya ke mereka, tugas mana yang sudah mereka selesaikan? apakah kita sebagai rakyat salah bertanya pertanyaan itu, seharusnya tidak, karena kita ( rakyat ) yang mengutus atau memilih mereka untuk duduk disana. Apakah mereka membuat melaporan ke rakyat tugas mana yang sudah selesai melalui media sosial, media televisi, koran atau bahkan mengumumkannya secara langsung dari televisi. 

Para calon wakil membutuhkan suara, kepercayaan, dukungan bahkan doa dari rakyat itu sendiri, mereka pun sadar bahwa mereka juga rakyat yang dipercaya untuk menuntaskan tugas-tugas tersebut, tetapi mengapa mereka harus membeli sebuah suara dengan sangat mahal? Apakah kepercayaan dan dukungan tersebut butuh uang?

TIDAK, para rakyat senantiasa membangun kepercayaan dari report wakil-wakil sebelumnya. Ketika suara kita menjadi penentu mereka jadi wakil rakyat seharusnya mereka bisa lebih menjaga kepercayaan rakyat, melaksanakan tugas - tugas mereka lebih baik.

Oleh sebab itu, kami memohon kepadamu wahai wakil rakyat, bertugaslah sekuat tenagamu, sampaikan inspirasi kami, kami masih haus akan kemakmuran, kami masih haus kedamaian, kami masih haus kenyamanan, kami masih haus akan kemajuan negeri ini untuk anak dan cucu kami kelak. Kami membutuhkan pikiranmu, tenagamu di kursi kulit yang nyaman itu, jangan lah berbeda pendapat, satukan pikiran kalian dengan wakil-wakil lain nya agar tujuan kita bersama bisa terlaksana dengan baik, agar tidak selalu mengurusi segala perbedaan pendapat diantara kalian. Kerahkan seluruh tenaga kalian, kalian hanya membutuhkan lima tahun saja untuk mengubah Indonesia ini, untuk tahun berikutnya juga akan mengikutinya.

Wahai wakil kami, pergunakanlah waktu mu sebaik-baiknya, lebih utamakan bangsa ini ketimbang keluargamu, bahkan dirimu sendiri, lihat masih banyak yang masih di garis kemiskinan, masih banyak yang kelaparan, pikirkan caranya agar hidup mereka tercukupi, janganlah mengantongi uang kami, ingat rakyat yang masih ada yang sulit makan. Sedangkan kamu sudah memberikan anjing maupun kucingmu dengan makanan mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun