Mohon tunggu...
Ronsen Pasaribu
Ronsen Pasaribu Mohon Tunggu... PNS -

Dalam hal mengabdi demi ibu pertiwi, tak pernah berpikir untuk berhenti.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wisata Danau Toba Sebagai Lokomotif Pengembangan Wilayah Sumatera Utara

25 Maret 2016   17:03 Diperbarui: 25 Maret 2016   17:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengembangan Wisata Danau Toba Sebagai Lokomotif Pengembangan Wilayah dan Sektor Lainnya di Sumatera Utara

[Danau Toba dan Pulau Samosir]

Setiap perencanaan pembangunan, selalu dikenal dengan prioritas mengingat terbatasnya daya dan dana yang ada. Dalam skala Nasional, pemerintah menetapkan prioritas pengembangan wisata kepada 10 lokasi wisata yang menjadi prioritas, dan kalau kita lihat lokasinya menyebar diseluruh negeri. Candi Borobudur, di Jawa Tengah/Yogyakarta. Kawasan Danau Toba, di Wilayah Sumatra Utara.

Dalam teori pembangunan, dikenal juga teori berdampak kedepan. Ibarat lokomotif, prioritas pada Wisata misalnya akan berkembang kedepan (forward Effect) terhadap wilayah dan sektor lainnya. Tentu, basis infrastruktur dari pemerintah diperlukan sebagai pra syarat untuk menggelindingnya hubungan tali temali dengan wilayah dan sektor lainnya. Jika infrastruktur sudah tersedia, sebagai tuas pengungkit pertama barulah sektor swasta masuk dengan modal sendiri guna mengembangkan sektor-sektor lainnya yang diperlukan dalam kaitannya dengan usaha wisata

Destinasi atau tujuan wisata selalu ditautkan dengan destinasi lainnya, jadi tidak ada destinasi tunggal, tapi sekaligus beberapa destinasi. Semakin banyak, semakin menarik orang lain untuk datang sebab wisatawan itu bermacam-macam latar belakangnya. Sebelum masuk pada lanjutan tulisan ini, saya ingin menuliskan wisata yang pernah saya lalui sekedar menunjukkan betapa destinasi tidak tunggal tetapi sudah menjadi raw model handal di seantero dunia ini.

Wisata rohani ke Yerusalem, bagi umat Kristiani. Kita dipandu oleh pihak travel, dari kota ke kota, Mesir dan gunung Sinai, hotel ke hotel, tempat ritual agama, tempat bersejarah menurut agama Kristen seperti Dolok Via Dolorosa, Betlehem, dan banyak sekali. Termasuk Negara lain seperti Mesir, Palestina, dan lainnya. Poinnya kita memperoleh nilai Agama dan rekreasi sekaligus, sekalipun kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit namun perjalanan rohani ini mampu memadukan beberapa destinasi wisata dengan memadukan dengan kegiatan kerohanian.

Wisata Kesehatan, berobat sambil rekreasi di Penang. Pemerintah Malaysia memberikan prioritas membangun sistem perubatan dan rumah sakit yang sangat bagus, sekualitas Rumah Sakit di Singapura namun tarif di Indonesia. Hampir 80 % pasien dari Indonesia, berobat karena memang kualitasnya sangat bagus. Sedangkan, sektor lainnya dikembangkan Wisata pantai, hutan dan satwa lainnya. Tingkat okupansi perhotelan disana hampir diatas 60 % setiap hari, lantaran bisa menempatkan satu sektor sebagai lokomotif yang menggerakkan sektor lainnya bergerak searah menuju kemakmuran bersama, Mall, kuliner, jasa perdagangan, perhotelan dan travel.

Wisata Danau Toba, pun bisa kita tempatkan sebagai prioritas pembangunan Nasional dibidang Wisata sebagai lokomotif untuk wilayah dan sektor lainnya.
 Wilayah lainnya, saya mempunyai ekspektasi akan bergerak gerbong wisata di daerah lainnya asal nantinya dikembangkan seiring pengembangan Kawasan Danau Toba. Antara lain: SIBOLGA; dikenal dengan produsen Ikan teri dan Pelabuhan antar propinsi dan Luar Negeri, pernah jaya pada jamannya. PADANGSIDEMPUAN; Kota Salak, nantinya akan bisa mensuplai oleh-oleh Salak dengan keindahan alam dan Perkebunan Jaman Belanda. Candi di Madina. Ini Objek yang sangat menarik bagi wisatawan Luar Negeri. HUMBAHAS; Kopi Van Lintong, Wisata alam, Ombus-Ombus, Peternakan (kuda, sapi dan babi), terutama Holtikultura. 

BALIGE; Rumah peninggalan Belanda (rumah sakit), Rempah-rempah Sinyarnyar, Museum TB Simatupang, Kuburan Nomensen, SMA Unggulan. TARUTUNG; Pusat Kristen Pearaja Tarutung, Bukit Doa, Salib Kasih, Nanas, Ikan, Mandi Air Panas. SIPIROK; Huta Pertama Zending agama Kristen, Gunung dan alam, air panas, Industri Gas Alam terbesar di Asia. KARO; Holtikultur terbesar, Alam dan rumah Adat dan lainnya.DAIRI;  Perkebunan Kopi, Wisata Rohani, Air Terjun, Holtikultura, Hutan yang Asri dan lainnya. Dan seterusnya, masih banyak Wilayah yang bisa berkembang termasuk KOTA MEDAN; Istana Maimun, Peninggalan Belanda Kantor Pos, Kereta Api, City Walk, dan lainnya.

Sedangkan Sektor yang akan berkembang dan bisa dijadikan objek Wisata antara lain Seni dan Budaya : 5 Puak baik tari, lagu dan pakaian adat (ulos). Kuburan dengan segala ceritanya bisa dipercantik, menjadi objek wisata. Cerita-cerita budaya batak bisa dibuatkan patung-patung, relief-relief atau menambah museum yang mampu dikunjungi serta Bioskop yang bisa memutar semua cerita, dongeng dan apa saja yang menarik perhatian seperti Dalihan Natolu dan lainnya.

Bagaimana kita masuk pada era Wisata ini, tentu harus disiapkan mental spritual karena ini menyangkut perubahan/change dari sektor pertanian, ke jasa wisata. Memerlukan sosialisasi yang materinya harus benar-benar mampu merubah orientasi dan kehidupan modern dan era digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun