Mohon tunggu...
Ronny Dee
Ronny Dee Mohon Tunggu... Full Time Blogger - I'm a teacher, a father and a husband. I love Indonesia

I'm a teacher, a father and a husband. I love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Natalan di Gereja dengan QR Pedulilindungi

23 Desember 2021   15:14 Diperbarui: 23 Desember 2021   15:27 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambut Natal tahun ini penulis sedikit lebih bergairah mengingat Natal di masa pandemi tahun 2020 silam benar-benar dibuat tak berkutik. Hanya bisa menatap screen atau layar dan benar-benar kehilangan suasana Natal yang sudah menjadi bagian atau tradisi sejak kecil.

Penulis bergereja di sebuah gereja di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara kendati tempat tinggalnya ada di area Jakarta Barat. Alasan tetap beribadah di tempat itu karena sudah lengket dan menjadi bagian komunitas tersebut sejak lama.  Dengan jumlah jemaat yang tidak terlalu besar membuat keakraban dan kedetakan itu menjadi sesuatu yang berkesan alias bermakna.

Kali ini di penghujung 2021 ada harapan terbersit untuk kembali berkomuni alias bertemu bersama rekan atau sahabat dalam suasana Natal. Apalagi sudah setahun lebih perjumpaan fisik menjadi sesuatu yang langka apalagi dalam ibadah di gereja.

Kini ibadah Natal kendati diterapkan secara terbatas bisa dilakukan di gereja kami. Dengan protokol ketat tentunya dan melandainya kasus kendati masih dibayangi Omicron membuat harapan merayakan dan menikmati suasana Natal secara hybrid terus merona.

Pertanyaannya, apakah gereja sudah siap mengantisipasi kehadiran jemaat yang akan menghadiri Natal secara fisik di gedung gereja? Ini yang sempat terbersit ketika penulis pertama kali menginjakkan kaki setelah setahun lebih gereja akhirnya membuka ibadah secara hybrid.

Kabar baiknya adalah pihak gereja kami tergolong sangat ketat menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mengedarkan formulir yang berisi persyaratan ketat untuk menghadiri kebaktian secara fisik. Lalu pengaturan protokol juga sudah disiapkan dengan baik membuat damai di hati jadi lebih menebal.

Ada satu lagii yang membuat penulis lega yaitu melihat QR PeduliLindungi sudah terpasang. Aplikasi ini menjadi alat skrining kesehatan saecara digital yang wajib hukumnya diginakan di gereja kami. Aplikasi itu selain berfungsi untuk pengecekan juga sekaligus untuk pemantauan dan pengendalian Covid-19 di masa pandemi ini.

Dengan kehadiran aplikasi QR PeduliLindungi di gereja di satu sisi menambah kenyamanan dan keamanan bagi jemaat yang datang beribadah. Penulis melihat aplikasi ini menjadi paspor digital tak hanya untuk urusan 'duniawi'.

Saat datang beribadah pun maka aplikasi PeduliLindungi ini menjadi sangat vital. Sehingga ketika gereja memutuskan memasang QR PeduliLindungi di pintu masuk dan pintu keluar penulis menjadi ikut bersyukur.

Di satu sisi gereja harus menjadi mitra dan mendukung kebijakan Pemerintah khususnya terkait dengan masalah pandemi ini. Gereja kami sangat berhati-hati dan berupaya menghindari kerumunan.

Karena itu Natal kali ini membuat penulis di satu sisi bersyukur bahwa anugerah Tuhan bagi bangsa kita sangat luar biasa. Anugerah itu adalah dengan melandainya kasus pandemi membuat ada banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan salah satunya dengan beribadah Natal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun