Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Asal Pembentukan Malela Sebagai Mini Niagara

30 Januari 2012   17:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Curug Malela. Photo oleh R-82

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Curug Malela. Photo oleh R-82"][/caption]

Air terjun Malela yang sekilas menyerupai Mini Niagara di Amerika ini biasa disebut Curug Malela. Curug adalah bahasa sunda yang berarti air terjun. Curug Malela terletak di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Sekitar 80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Untuk menempuhnya dari Kota Bandung, bisa melalui rute  kecamatan Batujajar, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu dan Rongga. Dimana Curug malela terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas kecamatan Rongga.

Selanjutnya, setelah mendapat kekaguman dari Curug Malela, saya mencari asal mula pembentukan Curug tersebut. Dimana dari beberapa referensi yang saya baca, Curug Malela terbentuk sejak jutaan tahun yang lalu. Curug malela berada pada aliran sungai yang mengalir dari Ciwidey melalui sungai Cidadap yang selanjutnya bermuara di Cisokan.

Curug Malela berada pada relief terjal plateau Rongga. Dimana relief tersebut membentuk lembah-lembah terjal dengan kemiringan lebih dari 100%  atau dengan  sudut kemiringan lebih dari 45 derajat. keberadaan relief terjal plateau inilah yang membuat medan tempuh untuk sampai di Curug malela cukup melelahkan. Karena medannya berupa lereng lereng bukit dengan akses jalan yang belum di benahi secara maksimal.

Disisi lain, relief terjal plateau ini membuat panorama keindahan alam begitu mempesona. Dimana lanskap yang terbentuk dari relief tersebut, menjadikan pemandangan indah dengan rimbunnya pepohonan berdaun hijau. Lengkap dengan beberapa hewan liar yang tidak/belum di jamah manusia. Hal ini disebabkan lokasi lereng-lereng bukit yang suak di akses oleh manusia tanpa menggunakan peralatan keselamatan.

[caption id="" align="aligncenter" width="605" caption="Plateau berbentuk V. Photo oleh R-82"]

[/caption]

Tepatnya sekitar 10 hingga 5 juta tahun yang lalu. Letusan Gunung Merapi yang aktif pada masa itu, membantuk Kaldera raksasa berdiameter sekitar 15 km di daerah barat Ciwidey. Kaldera adalah sebuah kubangan besar yang terbentuk dari letusan gunung merapi yang aktip pada saat itu. Kaldera  berasal dari bahasa Spanyol yang berarti wajan (wikipedia).

Selanjutnya Kaldera raksasa tersebut mengaliri sungai Cidadap yang melaui kecamatan Gununghalu dan rongga (saat ini) hinga cisokan. Diantara aliran sungai itulah terdapat curug malela yang terbentuk dari breksi dan batupasir. Endapan breksi dan batupasir tersebut berasal dari beberapa gunung merapi purbakala di daerah selatan Jawa Barat yang meletus pada saat itu. (http://wwwnuansamasel.blogspot.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Breksi:http://3.bp.blogspot.com"]

[/caption]

Curug Malela sendiri, terlihat sebagai bebatuan besar yang sangat keras.  Dapat terlihat dari morfologi batuannya yang menunjukkan dinding-dinding tegak yang licin. Bebatuan yang ada tersebut selanjutnya mendapat pergeseran secara signifikan yang dipengaruhi lempeng lokal pada jutaan tahun yang lalu. Maka terbentuklah Curug Malela dan beberapa curug lainnya yang berada di daerah aliran sungai cidadap tersebut.

Menurut warga setempat, ada sekitar tujuh Curug/air terjun. Namun diantara yang lainnya, hanya Curug Malela yang cukup mudah untuk dilihat dari dekat. Karena Curug yang lainnya berada dalam posisi daerah yang terjal dan di penuhi semak belukan yang nyaris tidak pernah terjamah oleh manusia. Meski demikian, ada beberap warga yang sempat melihat Curug tersebut meski tidak terlalu dekat. Bahkan ketujuh Curug tersebut telah diberi nama yaitu : Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir, dan Curug Pamengpeuk.

Di Sekitar jatuhnya air terjun Malela, terdapat juga pot hole atau dalam bahasa Sunda disebut dengan jujublegan (Jubleg = lesung). Yaitu sebuah lubang kecil dengan kedalaman kira kira satu jengkal tangan orang dewasa. Menurut ilmu kebumian, lubang itu terbentuk akibat retakan kecil di batu yang digerus oleh pasir dan kerikil yang diputar oleh air bertekanan tinggi. Proses yang berlangsung ratusan tahun itu bisa menghasilkan lubang-lubang yang unik di punggung batu.

Referesni: Budibumi Pikiran Rakyat Kompas Cetak Nuansamasel Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun