Mohon tunggu...
RN07
RN07 Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar_Berlayar

Bile puan dan tuan pergi berlayar; tengok-tengoklah terumbu karang; Saye ni adalah budak pembelajar; dari mase dulu hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabupaten Pangandaran: Membangun Karakter Melalui Ajeng Masuk Sekolah

28 Juli 2022   03:15 Diperbarui: 28 Juli 2022   06:19 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 2019, terdapat peningkatan alokasi pada APBD murni menjadi 13,21%, walaupun jika digabungkan dengan alokasi anggaran melalui transfer daerah, total keseluruhan hanya mencapai 26,15%. Angka itu juga meningkat di tahun 2020, di mana anggaran program urusan pendidikan mencapai 21,02% APBD murni dan total 27,18% dengan transfer daerah.

Pada tahun 2022 ini, berdasarkan Rapor Pendidikan Publik diketahui bahwa indeks karakter siswa SD dan SMP Kabupaten Pangandaran sudah berada pada kategori berkembang. 

Mereka sudah terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar Pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari-hari.     

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program 'Ajengan Masuk Sekolah' mampu memberikan kontribusi positif terhadap penguatan nilai karakter peserta didik di Kabupaten Pangandaran. Kontribusi ini juga didukung dengan alokasi anggaran yang tertuang melalui kebijakan 'Pendidikan Pangandaran Hebat'.

Penutup

Ajengan Masuk Sekolah (AMS) yang dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran merupakan upaya untuk memadukan karakter peserta didik dengan sendi-sendi ajaran agama Islam agar tumbuh dan berkembangnya perilaku nyata dan positif dalam menghadapi tantangan global. Upaya pemaduan ini dimotori oleh sekolah melalui kolaborasi guru dengan ajengan dalam pengalaman pembelajaran yang baik.

Hal ini senada dengan pendapat Lie (2014) yang mengemukakan sekolah harus mengembangkan paradigma interdisipliner dan terlibat dalam pendekatan interdisipliner tersebut dalam meningkatkan karakter siswa dan memelihara iman mereka. 

Dengan demikian, AMS sebagai salah satu pendekatan interdisipliner (kurikulum) mampu berkontribusi dalam multi dimensi (tujuan) kehidupan masyarakat di Kabupaten Pangandaran.

UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel ini dipersembahkan dengan hormat kepada Guru Besar Ilmu Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. H. Abin Syamsudin Makmun, MA., yang baru saja Purnabakti, atas bimbingan dan arahannya dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Pangandaran pada awal Maret 2020 lalu.   

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun