Mohon tunggu...
Roni Nefriyadi
Roni Nefriyadi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia pendidikan dan politik, pendidikan politik adalah cara pandang berpolitik berdasarkan prinsip dan nilai pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kopi sebagai Kekuatan Perekonomian Nasional

16 September 2022   09:09 Diperbarui: 16 September 2022   09:42 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kopi merupakan komoditas hasil pertanian yang hampir dapat dijumpai di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini tentu menjadi keistimewaan dan juga merupakan modal dasar untuk memanfaatkan hasil pertanian kopi sebagai kekuatan ekonomi petani dan masyarakat Jawa tengah terlebih khususnya serta masyarakat Indonesia pada umumnya, dengan syarat potensi yang tersedia ini dapat dikelola dan dimanajemen dengan baik oleh pemerintah.

Pada tahun 2019 saja misalnya, tercatat produksi kopi di Jawa Tengah mencapai 22,3 ribu ton dimana 15.139 atau sekitar 68% dihasilkan dari perkebunan rakyat. Selanjutnya Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa tengah mencatat terdapat 32.397,47 hektare dengan hasil produksi kopi sebanyak 1.861,87 ton arabica dan 20.538,07 ton robusta setiap tahunnya.

Selain sebagai warisan nusantara, kopi Indonesia juga turut serta menyumbang meningkatnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Memperbaiki Sistem Pertanian Kopi

Komoditas kopi yang telah dihasilkan oleh petani kopi dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah tentu dapat lebih dioptimalkan seiring dengan bertambahnya keseriusan daripada komitmen pemerintah untuk membenahi dan juga menata kembali sistem pertanian kopi yang ada.

Sebagai contoh di Kabupaten Temanggung, tempat di mana penulis tinggal dan dibesarkan masih banyak perkebunan kopi milik masyarakat yang belum sepenuhnya memanfaatkan lahan kebunnya untuk fokus budidaya pertanian kopi, masih terlihat di kebun-kebun masyarakat tertanam berbagai macam pohon dan tumbuh-tumbuhan seperti: sengon (laut), pisang, kelapa, bahkan tak jarang juga di sekitar pohon-pohon kopi ditanami palawija dan cabai.

Hal ini memang terlihat sepele akan tetapi sangat mempengaruhi tumbuhkembang, kuantitas dan kualitas kopi yang dihasilkan. Sehingga pemerintah dalam kasus ini perlu segera memberikan sosialisasi dan pengertian kepada masyarakat bagaimana cara bertani kopi dengan baik.

Lebih lanjut, langkanya pupuk yang terjadi akhir-akhir ini mengingatkan kepada pemerintah agar tidak hanya mengalokasikan kebutuhan pupuk tanpa dibarengi dengan sosialisasi yang masif serta verifikasi faktual dan evaluasi terhadap data Rencana definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) kemudian pengawasan dan pemantauan terhadap distribusi pupuk bersubsidi juga turut menjadi hal yang penting agar tidak terjadi penyimpangan oleh mafia-mafia pupuk yang tentu saja sangat memberatkan petani.

Peningakatan SDM Petani Kopi

Keahlian atau lifeskill adalah hal yang paling dominan untuk diperhatikan sebagai syarat mutlak terwujudnya kemajuan dan perbaikan pada sebuah sistem yang akan dijalankan dalam hal ini adalah peningkatan SDM petani kopi agar lebih baik dalam mengelola pertanian kopinya sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil komoditas kopi baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Keahlian-keahlian yang dibutuhkan oleh petani adalah berkaitan erat dengan proses pembibitan kopi, teknik penanaman kopi yang ideal, cara perawatan dan pemupukan tanaman kopi, teknik panen kopi serta pengolahan kopi pasca panen (proses penejemuran kopi). Hal ini tentu menjadi penting karena hasil komoditas pertanian kopi yang baik secara kuantitas dan kualitas berbanding lurus dengan hasil ekonomi yang didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun