Mohon tunggu...
Roni Anarki Krismon Harianja
Roni Anarki Krismon Harianja Mohon Tunggu... Guru - Sastra Indonesia

Mahasiswa Disabilitas Unpam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Difabel Nyi Putu Prima Berjuang untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Era Covid-19 dengan Menjadi Penulis yang Sukses

26 Maret 2022   16:48 Diperbarui: 26 Maret 2022   17:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid19 telah melanda seluruh dunia termasuk indonesia,hal ini bertampak nengatif untuk masyarakat terkusus lansia dan benyandang disabilitas

Dari yayasan bunga bali yaitu Ni putu supaintan kristin dan anaknya Ni putu prima terima sanjiwangi yang bekerja di yayasan bunga bali harus beralih bekerjaan dan harus segera mencari kost-kostan,wanita berumur 22 Tahun yang sering di sapa putri ini sebenarnya memiliki keinginan untuk membuka bisnis kerajinan tangan dari stik es krim namun harus batal oleh karena orang yang membantu ia dan ibunya membayar kost tidak mengijinkannya

"Tidak mau menyerah dengan keadaan," begitulah kata Ni Putu Prima Terima Sanjiwangi, atau biasa di sapa Putri ketika diwawancarai pada.......(hari) (tgl/bln/thn) di kediaman di tempat kostnya di jalan....... Ketika Pandemi Covid-19 melanda seluruh warga dunia, termasuk warga Indonesia dan Putri yang juga penyandang disabilitas.

Putri tinggal bersama ibunya, Ni Putu Supaintan Kristin, saat itu mereka tinggal dan bekerja di Yayasan Bunga Bali. Kini mereka ingin mencari kost-kostan. Putri, ingin membuka bisnis yaitu kerajinan tangan dan dari stik es krim. "Awalnya ingin membuka usaha kerajinan tangan dari stik es krim, tapi akhirnya batal," ujar Putri usia 22 tahun ini.

dokpri
dokpri

"Saya tidak di ijinkan membuat kerajinan tangan berbahan dari stik es krim oleh orang yang membantu kami membayar kost selama beperaba bulan"  kata putri  "apakah penyembabnya kamu sampai menahan keinginanmu ini?"

 Tanya Roni  "iya karena sebelumnya saat awal-awal mencari kost mama kebingungan akhirnya bernazar,siapa pun yang membantu mencari kost-kostan dan membayarkan selama beperaba bulan ia siap membantu semua bekerjaannya walau tak di gajih sekalipun" jawab putri

Ibunya Putri merasa kebingungan diawal, hingga bernazar. "Saat awal-awal mencari kost mama kebingungan akhirnya bernazar,siapa pun yang membantu mencari kost-kostan dan membayarkan selama beperaba bulan, ia siap membantu semua bekerjaannya walau tak di gaji sekalipun," ujar Putri.

Oleh karena itulah akhirnya putri memutuskan menjadi seorang penulis,awalnya putri mendapat info literasi di medsos yang di posting oleh komang fina sepupunya yang hoby menulis.

Setelah nazar terbayarkan  ibunya bekerja serabutan kadang kala menjadi kuli angkut atau cuci gosok keliling dengan pendapatan yang tidak menentu kristin harus tetap berjuang demi dirinya dan sang buah hati setelah sang ayah meninggal pada 11-11-2011 karena penyakit dibetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun