Bola Bekel

Karya : Roni ADP

hai bidadari air terjun
cantik merona, putih nan manis
tinggimu semampai.
sifatmu yang manja, kadang bertingkah aneh tak seperti kebanyakan wanita lainya
iya kau memang unik. 

kali ini akan aku ciptakan kau bait puisi.
entah mengapa ada banyak bidadari-bidadari yang menjadi inspirasi puisi-puisiku,
ya, kau salah satunya.
aku tak mau sok berlaga
memang begitulah keadaanya

Puisi-puisiku telah berserakan, bertumpuk dan berhamburan.
sebenarnya aku sudah muak dengan puisi-puisi ini,
penuh sandiwara

Bidadari hanya singgah
bak cerita si Pahit Lidah
Aku sudah berupaya bersikap seperti merpati
namun, kau malah mengingkari

Bidadari yang rapuh,  dikerja oleh banyangan rindu sang kesatria.
Aku tak ingin memisahkanya atau hanya menjadi pelipur laranya. 

Aku juga bukan pemburu bidadari anxiety
yang bergaya pahlawan nyatanya memanfaatkan
aku tak begitu hebat memanipulasi perasaan
aku tak bagitu percaya diri melakukan pelecehan emosional. 

ya mungkin aku datang disaat yang tidak tepat,
dan aku tidak siap

maaf, aku menyerah 

hati ini dipermainkan seperti bola bekel
kau angkat dan kau jatuhkan
terus berulang begitu saja
hingga bola itu tergores, bopeng, rentak, terbelah, bahkan hancur berkeping-keping

aku tak mau hancur sayang
cukup kau buat mataku saja yang berlinang
Aku pernah menyematkan namamu
kini kau memilih menjadi arsipku

Tak ada yang salah,    
Bukan soal salah menyalahkan
Apalagi merasa bersalah

Aku hanya bisa mengucapkan terimakasih, telah mengajarkan yang sebelumnya pernah aku alami. 

Dan kau bukan bidadari rendahanan sayang.

Gubuk kecil, Muaradua, 08 Agustus 2022