Mohon tunggu...
Ronatio Abigail
Ronatio Abigail Mohon Tunggu... Lainnya - Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mahasiswa S1 Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Arus Pecah, Pembunuh yang Sunyi

26 Januari 2021   13:05 Diperbarui: 26 Januari 2021   13:22 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Credit : NOAA Ocean Today

Kecelakaan yang terjadi disekitar pantai tentu bukanlah hal yang tidak umum. Binatang laut dan ombak tinggilah yang menjadi perhatian utama sebagai hal yang dianggap paling mengancam keselamatan. 

Kenyataannya, seringkali kita mendapat berita adanya wisatawan yang meninggal dunia akibat terseret arus saat bermain dipantai. Ternyata, selain binatang laut dan ombak tinggi, ada jenis ombak di pantai yang patut diwaspadai wisatawan ketika sedang berada dipantai. Ombak ini disebut Arus Pecah atau Rip Current.

Arus Pecah adalah arus laut yang mengalir menjauhi pantai yang dapat terjadi di area pesisir dengan karakter gelombang pecah. Arus pecah terjadi di permukaan laut dan memiliki kecepatan yang cukup kuat. Gelombang laut yang datang menuju pantai akan mengalir Kembali ke laut dengan mengikuti bentuk morfologi dari pantai dan arah datang gelombang itu sendiri. 

Gelombang laut yang membentuk sudut dengan pantai ini akan menimbulkan arus sejajar dengan pantai yang apabila bergerak konvergen pada satu titik, menimbulkan arus balik berkecepatan cukup tinggi yang disebut arus pecah. Perlu diketahui bahwa arus pecah tidak menyeret orang semakin dalam masuk air melainkan semakin menjauhi pantai.

Image Credit : scijinks.jpl.nasa.gov
Image Credit : scijinks.jpl.nasa.gov
Secara sederhana, arus pecah dapat dijelaskan sebagai arus pantulan dari gelombang laut yang menghempas pantai. Arus susur pantai atau arus yang menuju pantai berkumpul di satu titik dan Kembali ke laut melalui jalur yang lebih sempit. Secara logika, dapat dibayangkan ketika energi dua gelombang yang hanyaz memusat di satu jalur kecil, tentu energi yang dihasilkan sangat besar.

Energi yang dihasilkan ini menghasilkan arus balik yang sangat kuat dengan cepat yang mencapai 8KM/jam dan tentu mematikan . Besar kecepatan arus pecah bergantung pada tinggi dan kecepatan gelombang yang datang dan tentunnya pengaruh utamanya adalah kecepatan angin dan bentuk dasar perairan. 

Namun apabila dilihat secara langsung, cukup sulit untuk melihat adanya arus pecah karena permukaan air yang terlihat cenderung lebih tenang daripada permukaan air lainnya. Fenomena inilah yang kerap menyebabkan kecelakaan wisatawan yang terseret menjauh dari bibir pantai seketika.

Kenali gejala Arus Pecah!

Fenomena Arus pecah cukup susah untuk diterka kedatangannya karena fenomena ini tidak hanya muncul di satu tempat, tetapi bergantung dari arah datang gelombang laut. Walaupun sering disebut sebagai pembunuh yang sunyi, kita masih dapat mengenali gejala arus pecah secara kasat mata. Ciri pertama yang harus diperhatikan adalah permukaan airnya yang terlihat relative lebih tenang daripada gelombang yang sedang menuju ke pantai.

Selanjutnya, perhatikan buih-buih gelombang datang dan apabila ada celah diantara buih-buih tersebut, maka besar kemungkinan adanya arus pecah di area tersebut. Karena arus pecah dikenal dengan arusnya yang sangat kuat dan cepat, seringkali arus ini membawa material ataupun sampah dari pantai sehingga berwarna cenderung lebih gelap dari sekitarnya. Perlu dipertimbangkan bahwa arus pecah ini kerap terjadi di ujung cekungan pantai sehingga area inilah yang perlu diwaspadai. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat dari tempat yang lebih tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun