Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #66 - "Margin"

4 September 2021   11:40 Diperbarui: 4 September 2021   11:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah anda melakukan atau tidak, saya dalam beberapa bulan kebelakang selalu mempersiapkan hari-hari kita, mulai dari baju apa yang dipakai untuk besok, menyusun agenda, dan mempersipakan hal-hal yang lain yang membuat saya yakin bahwa besok adalah sebuah harapan baik. 

Walaupun kita perlu sadar, akan selalu ada yang tidak terduga terjadi atau ada anomali, dan akan ada hal-hal yang mungkin berjalan tidak sesuai rencana. 

Dalam perjalanan, rasanya ada saja yang muncul di luar kendali kita, Hujan deras, ban motor bocor. datang telat,  ga enak badan, Internet down, Komputer lelet dan sebagainya. Menurut buku itu, pelru yang namanya margin, yang bisa membuat kita memberikan sper waktu serta energi untuk bermanuver memilih alternatif yang lain. 

Maka perlu ada jeda, mengizinkan 1-2 jam jeda atau waktu luang setiap hari sebagai margin anda. Kalau sedandainya ada sesuatu yang terjadi di luar skenario yang kita harapkan, maka bisa kita bilang "It's Okay, Saya punya jeda waktu atau margin untuk mencari alternatif lain. Ya kalaupun tidak terpakai maka gunakan itu sebagai masa rehat di antara kegiatan-kegiatan kita.

Biasanya habis ini muncul pertanyaan, bolehkah kami rehat sejenak? padahal kami masih banyak pekerjaan lain yang menumpuk, endak kah jadi tambah beban?. Saya mau mengatakan, bahwa pada dasarnya, hidup anda anda-lah yang menentukan mau seperti apa, soal rehat sejenak untuk recharge antara satu aktivitas dengan aktivitas berikutnya memang rasanya semakin perlu. 

Kalau mau dicontohkan itu seperti layaknya orang yang sedang menggunakan handphone, saat baterai full & saat baterai sisa 5%. Saat baterai full charge, kita akan all out, hajar terus dan pastinya ide-ide akan keluar. 

Bahakan mungkin, bisa sambil multitask, sambil buka beberapa app sekaligus. Sedangkan sebaliknya, kalau sisa sedikit, rasanya juga kita akan kesulitan di dalam memberikan energi terbaik kita. Palingan kita hanya bisa mikir untuk ‘survival’, dan cara berhemat energi supaya ga tumbang. 

Kalau anda sering merasakan kelelahan dan sulit punya ide keluar, bisa jadi anda sedang dalam posisi Low Baterry. Kalau iya, coba bikin margin. Mau berapa lama dalam sehari dan berapa banyak?. Saya percaya anda pasti paham diri anda dengan lebih baik, ketimbang saya. 

Namun, saya menyadari margin ini seringkali jadi pembenaran bagi orang-orang yang malas, sehingga ada alasan untuk malas-malasan. Kalau pada dasarnya anda pemalas, rasa-rasanya tulisan ini bukan untuk anda. Tulisan ini hanya bagu mereka uang berusaha untuk produktif bekerja keras bahkan sekalipun di masa pandemi.

Lebih jauh lagi, saya semakin menyadari, bisa jadi 2 tahun kebelakang ini, adalah tahun margin-nya saya dan anda. Tentu dengan menyadari ini, kita bisa lebih aware dan sadar bahwa kita ini perlu sedikit recharge untuk mengatur strategi ulang yang pastinya bereda dengan strateg-strategi yang anda punya  di tahun-tahun sebelum pandemi? 

Yang harapannya dengan menyadari ini, apakah kita akan menjalani tahun ini dengan cara yang sama dengan tahun sebelum pandemi? Semua kembali ke anda

Keep Your Spirit shine on,

*)Ronald Anthony

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun