Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #49 - "Bagaimana Anda Ingin Dikenal?"

8 Mei 2021   22:12 Diperbarui: 8 Mei 2021   22:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hari kemarin, story dan postingan Instagram saya penuh dengan feed soal meninggalnya Ps. Raditya Oloan, suami dari seorang artis Joanna Alexandra.

Meskipun saya jarang mengikuti, tetapi dari beberapa postingan sahabat yang merupakan jemaatnya, mereka mengatakan bahwa belaiu adalah orang yang baik, selalu berusaha memberikan solusi bagi setiap kehidupan jemaatnya, dan juga selalu memberi energi positif ketika mereka sedang terpuruk.

Maka, tak heran semua postingan seharian kemarin memang benar-benar menggambarkan bagaimana sosok beliau semasa hidup. Semua Khotbah, cerita hidupnya, vlog nya seharian penuh memenuhi laman Instagram, dan juga youtube saya. Jadilah hari itu pelan-pelan coba ikut menyaksikan semua tayangan itu. Dan rasa-rasanya dari yang digambarkan oleh jemaatnya soal ia yang seorang family man, selalu memberikan energi positif rasanya tepat.

Mungkin di awal saya coba memberikan gambaran soal Ps. Raditya, agar sama-sama kita tahu bagaimana orang mengenang dia. Gara-gara ini saya teringat sekitar dua bulan yang lalu saya ikut webinar soal "Managing Your Quarter Life Crisis" yang digagas oleh Yasa Singgih bersama Yayasan Indonesia Berani Melangkah.

Salah satu pembicaranya adalah Felicia Regina atau biasa dikenal Felle Tjhang, seorang pengusaha yang cukup sukses di usia muda. Di awal ia hanya menyampaikan satu kalimat yang sebetulnya mungkin remeh tapi membuat saya berpikir bahkan hingga tulisan ini diturunkan.

Felle Menyampaikan "Kalau anda Meninggal, anda ingin dikenal sebagai apa?". Meskipun ditanyakan kepada semua peserta, saya pribadi juga cukup bingung, saya ingin menjawab apa, rasa-rasanya di hidup saya tidak ada yang bisa dibanggakan.

Bahkan, di webinar itu digambarkan denggan menggunakan sebuah exercise semacam meditasi, "kalau seandainya anda masuk ke dalam sebuah ruangan yang di tengahnya ada sebuah peti dan ketika anda melihat ke dalam ternyata itu diri anda". Yang berarti anda sedang berada dalam dalam acara pemakaman anda sendiri, lalu exercise itu berlanjut dengan sebuah bayangan bahwa ada sahabat mu serta keluarga mu yang memberikan kata-kata terakhir. Pertanyaanya kira-kira anda ingin dikenal sebagai apa ketika mereka memberikan kata-kata terakhir tentang anda?

Apakah sudah pernah terpikir sebelumnya? Saya saja kalau disuruh membayangkan dengan apa yang saya lakukan sekarang masih sulit mau menemukan identitas tersebut. Yang jelas beberapa teman saya yang ikut bersama-sama dengan webinar tersebut sudah mengganti bio di Instagramnya.

Menurut Kak Felle ini adalah hal yang penting karena ketika mulai memikirkan bagaimana anda ingin dikenal disitulah kita bisa mulai mengatur ulang mengenai Tujuan Hidup anda. Ketika Tujuan Hidup sudah diketahui maka dengan mudahnya anda bisa dengan gempang menyetting itu dalam goal baik secara jangka pendek, menengah dan panjang.

Diatas barusan saya menyampaikan ada beberpa teman saya yang sama-sama ikut webinar akhirnya mengubah bio instagram nya, Sementara saya? Saya masih dan akan selalu dibayangi oleh ketakutan untuk menuliskan hal tersebut.

Dalam hidup saya selalu memegang prinsip, maka saya selalu khawatir ketika saya menerapkan suatu standar tertentu dalam hidup saya, nantinya saya yang akan kesulitan sendiri kalau itu tidak dilakukan. Dan pada akhirnya takut mnjadi boomerang bagi saya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun