Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #39 - "Bad Shortcut"

20 Februari 2021   09:00 Diperbarui: 20 Februari 2021   09:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa draft tulisan yang sebenarnya ingin saya lanjutkan penulisannya, termasuk ada beberapa kerangka tulisan yang sudah ada di otak dan sebenarnya ingin saya tuliskan berkenaan dengan isu-isu terakhir ini. Namun kerap kali otak saya selalu memberi warning setiap kali ingin menulis yang berat-berat. 

Agar jangan sampai kanal saturday morning di kompasiana jadi sebuah kanal artikel yang berat-berat, tidak sesuai dengan konsep awal saya menjadikannya menjadi sebuah penyeimbang, kadang ia bisa berat, namun tak jarang juga bisa ringan. Yang penting pas-pas saja tak lebih dan tak kurang.

Oleh karena itu, minggu ini saya memilih menulis tema yang tak berat yaitu ingin membahas soal "bad shorcut", Hah apaan tu? ngomong-ngomong soal bad shortcut saya teringat jaman saya kuliah dulu ada teman saya yang orangnya sangat unik. 

Kenapa unik? karena teman saya ini punya kebiasaan makan yang diatas porsi rata-rata orang pada umumnya, kalau makan nasi mesti nambah satu porsi lagi, kalau indomie mesti jumbo, kalau minum biasanya bisa 3 gelas. Dan kalau sehabis kuliah kelas pertama pasti makan bubur ayam di sampig kampus yang sudah pasti tak cukup hanya 1 porsi. Wkwkwk

Maka dengan porsi makan seperti itu saya sama sekali tak heran dengan bobot berat badan nya yang hampir mencapai 200 kg. Di suatu kesempatan, saya ingat di pertengahan bulan desember 2016, di bawah pohon mangga dekat kos saya saat semua mahasiswa sudah pada pulang ke kampung, kami duduk di bawah pohon, ada satu pernyataan yang terlontar kurang lebih bunyinya seperti ini "Hok, kayaknya mau kurus aku ni, mau diet". "Dietlah kau, biar kurus" ujar saya. Lalu kami pun saling menimpali, dan mulai mencari informasi soal dunia perdietan tersebut.

bersama Joe(teman) dengan hakim binsar, hakim dalam kasus jessica kopi sianida|Dokumentasi pribadi
bersama Joe(teman) dengan hakim binsar, hakim dalam kasus jessica kopi sianida|Dokumentasi pribadi

Akhirnya, setelah mencari sekian banyak diet, kami memutuskan agar ia mulai diet pada saat balik ke kampung halaman, kurang lebih 5 hari lagi, agar kalau terjadi kenapa-kenapa biasa cepat ditangani ketimbang di tanah rantau sakit. 

Dia sendiri memutuskan mulai mencoba diet mayo, sehari, dua hari, seminggu, dua minggu, dan hampir 2 bulan dia menjalankan diet itu Dan nyatanya hasilnya berhasil, pulang-pulang kami ke jogja sudah mulai ada perubahan pada bentuk tubuh teman saya ini. Lumayan, hampir 10an kg turunyya, celana mulai kedodoran dan baju mulai tampak longgar.

Tapi, begitu balik ke jogja, ketika makanan-makanan enak mulai menghampiri , maka ia mulai lupa diri, alhasil berat badannya kembali naik, bahkan melampaui berat badannya yang terdahulu. 

Namun, ketika ia kembali tersadar dengan bobot tubuhnya maka segera ia mulai kembali programnya, tak lama hanya butuh seminggu berat badannya bisa turun dengan drastis, namun tak lama setelahnya ia jatuh sakit.

Usut punya usut ternyata ia minum obat pelangsing yang dijual secara bebas, sehingga patut saja berat badannya turun dengan drastis. Namun, efeknya adalah malah mempengaruhi kesehatannya. Sadar atau tidak seringkali kita memang mengalami hal-hal seperti ini, senang menggunakan jalan pintas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun