Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #36, "Toilet Internet"

30 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   09:08 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bulan ini bisa saya katakan bulan uneg-uneg, beberapa kali edisi saturday morning bulan ini banyak membahas keresahan saya melihat fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Saya sebetulnya sangat ingin bikin sekuel tulisan saya minggu lalu, soal growing with pressure. 

Tentang apa yang saya resahkan di dunia media sosial sekarang, tapi otak saya terlalu malas untuk diajak berpikir keras, meskipun sedikit demi sedikit hal itu mulai terbukti termasuk kejadian-kejadian di minggu ini.

Meskipun, saya tak sepenuhnya membenci karena hal-hal yang ada disitu, tetapi ucapan terima kasih dan apresiasi harus saya sampaikan dengan media sosial. Semua begitu mudah, cukup lewat jempol, cari informasi. stalking gebetan atau mantan, pesan makanan, bahkan segala kebencian, keresahan mungkin isi kepala kita juga bisa diluapkan tanpa harus berpikir panjang. Toh medsos hanya bermodal kuota saja yang sudah pasti relatif tanpa biaya.

Sekarang ini hidup serba mudah, anda tidak suka melihat sesuatu, tinggal unlike saja, Begitu gampangnya kita melakukan segala sesuatu di era ini tinggal gunakan jempol kita saja.

Saya sendiri masih termasuk di dalam generasi di tengah-tengah, jaman saya kecil masa belum ada handphone kalau mau menghubungi nenek saya yang ada di jawa mesti menulis surat. Yang kalau menunggu balasannya mesti dua sampai tiga minggu. Efeknya sudah pasti kita lebih sabar dan juga otak kita diajak berpikir untuk menulis setiap ada balasan.

Bagaimana dengan sekarang?. Sekarang semua serba mudah, mengetik segala pesan entah itu bahagia atau amarah yang lengkap dengan aneka sumpah serapah jauh lebih mudah. Toh kita tidak harus bertatap muka. Kalaupun ingin tatap muka ya tinggal video call saja. Mudah bukan!

Terlebih lagi kalau kita melihat postingan di medsos, kita juga  tidak perlu mengetahui cerita di balik layarnya. Pokoknya kita bisa memilih suka atau tidak suka saja, disitulah jempol diperlukan untuk langsung beraksi di layar gadget anda masing-masing.

Seperti di awal tulisan ini, minggu ini rasanya jadi salah satu minggu yang melelahkan bagi saya, betapa tidak ada beberapa pekerjaan yang mesti diselesaikan, ditambah lagi dengan mendengar kronologi-kronologi soal konsultasi hukum yang bervariatif dan menyayat hati rasanya.

Minggu ini, ada kawan saya mengajak bertemu, konsultasi ceritanya. Ini tak berkaitan dengan dirinya secara langsung tetapi soal orang tuanya dan keluarganya. Tentu saya paham keluarganya, sebuah keluarga kecil begitu hangat, dekat, sering liburan kemana-mana luar dan dalam negeri. Loh kok saya bisa tahu?

Iya Tahu-lah, saya kan berteman dan saling follow-follow an di medsos dengan anak serta orang tuanya. Citranya bagus, kalau liburan selalu hangat, dan salling memberi perhatian. Bak petir di siang bolong, sang anak menyampaikan kabar bahwa orangtuanya akan berpisah!

Dan bertemu dengan saya untuk membahas harta gono-gini antara kedua belah pihak. Sontak saja ini berita begitu mengagetkan, disertai dengan pertanyanan-pertanyaan yang muncul di kepala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun