Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Transformasi Model Bisnis Gojek dan Grab

20 September 2019   05:30 Diperbarui: 20 September 2019   05:37 2894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Gojek dan Grab berdiri mungkin secara tidak langsung mereka meniru model bisnis Uber yang mempertemukan antara penyedia alat transportasi dengan konsumen melalui aplikasi (ride hailing). 

Tapi Gojek berbeda, melihat keadaan Jakarta yang macet, Gojek memulainya dengan transportasi motor. Bagaimanakah transformasi model bisnis Gojek dan Grab terjadi?

Gojek yang mulai dengan motor perlahan masuk ke transportasi mobil dengan Gocar. Walau pada awalnya harga yang ditawarkan belum bisa bersaing dengan Grab dan Uber yang sedang perang habis-habisan untuk menambah konsumen.

Bayangkan ketika tahun 2016, pertama kali menggunakan Grab.  Saya mendapatkan dana senilai Rp 500 ribu, yang bisa digunakan untuk Grabcar dan Bike. Hal ini juga berlaku dengan Uber walau nilainya tidak sebesar Grab.

Kemudian Grab dan Uber perang diskon. Enaknya sebagai konsumen saat itu adalah bisa membandingkan mana yang lebih besar diskonnya dan baru pesan. Sangat menguntungkan bagi konsumen.

Sekarang ini semuanya sudah berubah. Uber sudah menjual bisnis mereka ke Grab, Gojek dan Grab bukan lagi sekadar aplikasi ride hailing tetapi sudah bermacam layanan yang mereka sediakan.

Makanan

Gojek meluncurkan GoFood sekitar tahun 2015, sekarang ini diperkirakan sudah memiliki sekitar 400 ribu penjual makanan yang bekerja sama. 50 juta order makanan per bulan atau sekitar 1,7 juta order per hari yang dilayani oleh GoFood di Indonesia, Vietnam dan Thailand.

Pada tahun 2018 omzet GoFood adalah sekitar USD 2 miliar.

GrabFood yang masih beta pada tahun 2016, sekarang ini sudah melayani sekitar 200 kota di Indonesia. Pengiriman makanan tumbuh 100 persen dibanding tahun 2018. Di Vietnam GrabFood melayani sekitar 300 ribu order makanan per hari.

Bisnis makanan Gojek dan Grab itu lebih menguntungkan dibandingkan transportasi. Menurut Presiden Gojek Andre Soelistyo, nilai bisnis makanan sekarang ini sudah hampir dua kali lipat dibandingkan dengan transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun