Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inikah Penyebab Gagalnya Negosiasi Perang Dagang?

1 Juni 2019   04:00 Diperbarui: 1 Juni 2019   04:05 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump dan Xi Jinping (Al Jazeera)

Negosiasi perang dagang yang berlangsung di Amerika Serikat (AS) pada tanggal 10 Mei 2019 diharapkan bisa menghasilkan perjanjian yang bisa menyelesaikan perang dagang AS dan China. Tanggal 5 Mei 2019, Donald Trump tiba-tiba mencuit di Twitter bahwa AS akan meningkatkan tarif. Inikah penyebab gagalnya negosiasi perang dagang?

Pada tanggal 30 April 2019, negosiasi perang dagang sedang berlangsung di China. Wakil Premier China Liu He yang juga orang kepercayaan Xi Jinping dalam negosiasi ini. Mengajak Robert Lighthizer (Penasihat Perdagangan Gedung Putih) dan Steven Mnuchin (Menteri Keuangan AS) untuk berbicara secara pribadi tanpa didampingi delegasi negara masing-masing.

Mereka bertiga ditambah seorang penerjemah masuk ke dalam suatu ruangan kecil di tempat pertemuan dan berdiam di dalam selama satu jam. Setelah keluar, tidak ada yang memberikan komentar ataupun pengarahan kepada delegasi masing-masing. Menurut seorang sumber South China Morning Post (SMCP), muka mereka terlihat muram dan tegang.

Sampai sekarang masih belum jelas apa sebenarnya penyebab gagalnya negosiasi perang dagang. Pihak AS dan China memiliki masing-masing versi.

Versi Amerika Serikat

Menurut pihak AS, pemerintah China mencoba untuk menarik diri dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.

Dari kesepakatan yang sudah dibuat dan berjumlah 130 halaman, China membatalkan banyak kesepakatan. Sehingga pada saat dikembalikan ke AS, kesepakatan ini hanya tersisa 103 halaman menurut sumber di pemerintahan AS kepada SMCP.

Hal ini sesuai dengan beberapa berita yang muncul sebelum negosiasi di Washington berlangsung.

Pemerintah China sangat marah dengan tuduhan ini dan mengatakan bahwa "Tuduhan ini bohong dan membingungkan. Namun sayangnya China tidak memberikan pernyataan resmi kepada publik.

Baca juga : Perang Dagang A la Donald Trump

Versi China 

Dua sumber SMCP berkata berbeda dengan pernyataan AS. Mereka mengatakan bahwa pihak AS terus menerus menambahkan tuntutan baru dalam negosiasi yang berlangsung. Mereka juga mengatakan bahwa beberapa tuntutan ini bisa memengaruhi sistem politik dan sosial China.

Selain itu pemerintah China juga sangat marah dengan tarif tambahan dan melihat ini sebagai upaya untuk meng-kambing hitamkan China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun