Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apakah Kita Bisa Melawan Kemajuan Teknologi?

1 April 2019   05:30 Diperbarui: 1 April 2019   21:48 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam debat Capres 30 Maret 2019, Prabowo Subianto mengatakan "Saya lebih baik pakai teknologi lama tetapi kekayaan Indonesia tidak ke luar dari Indonesia.". Pertanyaannya apakah mungkin melawan kemajuan teknologi?

BCA adalah bank yang masif mengembangkan jaringan ATM, EDC, mobile banking dan online banking. Bank-bank lain termasuk bank BUMN agak lambat mengembangkannya, walaupun sekarang sudah relatif sama luas jaringan dan kecanggihannya.

Apa yang terjadi? Saya yakin mayoritas pembaca artikel ini memiliki rekening di BCA. Mungkin memiliki alasan yang sama dengan saya, yaitu rekening kita mudah diakses dan digunakan.

Dengan memberikan layanan teknologi, BCA mampu meraih banyak nasabah tabungan. Harus diingat, tabungan merupakan sumber dana murah bagi bank, karena bunganya rendah. BCA sukses menjadi salah satu bank terbesar Indonesia dengan bantuan teknologi.

Taksi daring yang mampu memberikan tarif pasti dibandingkan dengan taksi tradisional juga akhirnya menggerus pasar taksi tradisional. Sang penguasa taksi tradisional sekarang sedang mengembangkan aplikasi yang bisa memberikan layanan yang sama.

Dua bukti bahwa kita tidak bisa melawan kemajuan teknologi, tetapi lebih baik merangkul dan mengembangkannya. Jika tidak yang terjadi adalah akan tergilas oleh pihak yang mengadopsi teknologi maju.

China

Sebagai sebuah negara komunis, ada keinginan untuk mengontrol rakyatnya. Termasuk di dalam media sosial. Untuk itu China melarang penggunaan Twitter, Facebook, Google dan Whatsapp.

Namun pemerintah China tahu, bahwa dengan kecanggihan teknologi bisa saja tembok virtual yang dibangun bobol. Dengan menggunakan virtual private network (VPN) misalnya, beberapa layanan google dan juga Whatsapp masih bisa diakses.

Agar rakyat tetap dapat menggunakan media sosial dan aplikasi chatting serta mengurangi motivasi untuk membobol tembok virtual. China "memaksa"  perusahaan lokal untuk mengembangkannya, Weibo sebagai pengganti Twitter sangat populer di sana. Wechat juga begitu, bahkan sekarang boleh dibilang sudah menjadi aplikasi super, karena ada beberapa fungsi lain, termasuk pembayaran.

Amerika Serikat

Walmart adalah perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat dengan jaringan ribuan toko sekelas hypermarket. Masuklah Amazon yang tadinya hanya jualan buku berkembang menjadi situs palugada (apa lo mau gua ada) yang banyak mengambil pangsa pasar Walmart.

Walmart yang tadinya tidak menggunakan internet dalam berjualan. Sekarang ini memiliki situs belanja yang tidak kalah lengkap dibanding Amazon. Ditambah lagi strategi untuk menggunakan jaringan toko sebagai gudang, Walmart mampu menahan serangan Amazon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun