Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ratna Sarumpaet dan Fenomena Hoaks

8 Oktober 2018   07:00 Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:31 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratna Sarumpaet, Kompas.com

Dalam satu minggu terakhir ketika Indonesia sedang berduka dengan terjadinya gempa di Palu dan Donggala. Masyarakat malah dihebohkan oleh kasus Ratna Sarumpaet yang melakukan operasi plastik namun mengaku dianiaya.

Sebuah kebohongan yang dipercaya oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandi beserta timnya. Bukan hanya percaya namun juga ikut mengabarkan kebohongan tersebut ke publik.

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Bahkan Hanum Rais mengatakan bahwa sebagai dokter, dia telah memeriksa Ratna dan ini adalah benar penganiayaan. Bukan kebohongan.

Ketika polisi membongkar kebohongan tersebut dan membuktikan bahwa Ratna bukan dianiaya melainkan melakukan operasi plastik. Semua minta maaf dan mengatakan sudah tertipu oleh Ratna Sarumpaet.

Bayangkan!

Seorang purnawirawan jendral, pengusaha besar, wakil ketua DPR yang terhormat, ketua pemuda sebuah organisasi besar, orang yang ikut menjatuhkan rezim Soeharto dan anaknya yang dokter serta lainnya bisa tertipu oleh hoax.

Bagaimana dengan orang biasa atau rakyat biasa yang sumber datanya lebih terbatas?

Hoax di Luar Negeri

Mengingat internet dan media sosial bukan ditemukan di Indonesia. Tentu saja fenomena hoax bukanlah dimulai di Indonesia. Suatu hal yang menarik ketika pernah ditemukan hoax yang sudah terjadi di luar negeri beberapa waktu lewat, bisa masuk ke Indonesia dan dipercaya sebagai kebenaran.

Amerika Serikat (AS) sebagai negara maju juga tidak terbebas dari fenomena hoax. Bahkan dijadikan sebagai bisnis bagi sebagian orang.

Veles sebuah kota yang berada di Macedonia mendapat reputasi yang kurang bagus dan dikatakan sebagai pusat industri hoax untuk konsumsi AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun