Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[BeCak] Hanya Sekadar Renungan

15 September 2018   03:29 Diperbarui: 15 September 2018   03:50 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Dul pengemudi becak menambal jalan di Surabaya (tribunnews.com)

Pengemudi becak duduk di belakang penumpang

Pemimpin yang benar

Adalah melayani

Bukan dilayani

Inikah yang terbaik?

Saya panggilkan becak kereta tak berkuda

Pelayan rakyat

Selalu dirindukan

Diimpikan

Becak-becak coba bawa saya

Pelayan rakyat

Akan didukung

Akan diikuti

Saya duduk sendiri sambil mengangkat kaki

Kebahagiaan rakyat

Dilayani

Diperhatikan

Sebuah kenikmatan

Melihat dengan asyik ke kanan dan ke kiri

Bahagia bukan berarti tidak memperhatikan

Bukan berarti tidak menilai

Bukan berarti tidak kritis

Tapi bukan juga nyinyir tanpa solusi

Lihat becak ku lari bagai tak kan berhenti

Negeriku maju

Pemimpin melayani

Rakyat berjuang demi negeri

Becak... Becak Jalan Hati-hati

Masalah negeri akan terus ada

Hati-hati adalah keniscayaan

Jalani hidup dengan optimis

Selalu ada jalan keluar

Semoga

Catatan : sebagian puisi ini adalah lirik lagu Naik Becak ciptaan Ibu Soed

Jakarta 15 September 2018

Hanya sekadar merenung

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun