Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perubahan di Dunia Ritel yang Akan Terus Terjadi

2 Oktober 2017   10:38 Diperbarui: 2 Oktober 2017   10:53 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (http://www.marklogic.com)

Bangkrutnya Toys R Us dan akuisisi Whole Foods oleh Amazon telah mengejutkan dunia ritel. Toys R Us tidak sanggup membayar utang sekitar USD 5 Milyar dan Amazon mengambil alih sebuah jaringan ritel offline yang notebene di luar jalur online yang telah dijalankan oleh Amazon.

Perubahan memang sesuatu yang pasti, tidak ada yang statis di dunia ini. Sepinya pertokoan Glodok sebenarnya sudah berlangsung cukup lama menurut pengamatan saya. Hal ini sudah dimulai kurang lebih dari tahun 2006 alias sekitar 11 tahun yang lalu.

Pada saat itu saya masih sering berbelanja DVD untuk pribadi sudah terlihat jumlah pengunjung yang berkurang jauh dibanding puncak kejayaan Glodok yang mungkin terjadi sekitar tahun 1990an.

Suatu hal yang sulit dihindari, hal ini dikarenakan oleh adanya perpindahan tempat tinggal yang tadinya berpusat di Jakarta dan seiring dengan makin mahalnya perumahan berpindah ke Bodetabek (Bogor Depok ,Tangerang dan Bekasi). Sebagian kecil pindah ke daerah Jakarta Timur yang relatif jauh dari Glodok.

Hal ini diikuti dengan perkembangan pusat perbelanjaan yang makin banyak dan tidak lagi berpusat di Jakarta. Glodok semakin terlindas. Pusat perbelanjaan ini juga diikuti oleh perkembangan ritel modern seperti Carrefour dan kemudian Hypermart yang mampu memberikan harga tidak jauh berbeda dengan Glodok. Disertai dengan kemudahan pembayaran menggunakan kartu kredit.

Saat ini ditambah dengan perkembangan penjualan online yang makin membuat Glodok terlindas.

Apakah Anda yang tinggal di Bekasi mau ke Glodok hanya demi beda harga Rp 100 rb?

Saya tidak, saya melakukan transaksi lewat telepon ke langganan saya di Glodok dan melakukan pembayaran transfer. Untuk apa bermacet-macet ria jika tidak perlu datang barang pun sudah bisa sampai ke rumah.

Selain itu saya juga membandingkan promosi di ritel modern dan e-commerce dengan harga yang ditawarkan langganan saya. Jika lebih mahal banyak yah sudah saya beli di tempat lain.

Toys R Us, dengan tokonya yang besar membutuhkan dana yang juga besar untuk dapat memenuhi tokonya. Stok barang yang mungkin juga tidak laku tetap harus dipenuhi demi keindahan toko. Belum lagi sewa yang mahal seiring dengan luas toko.

Amazon sebagai salah satu pesaing tidak langsung Toys R Us, tidak perlu stok barang sebanyak itu. Amazon hanya perlu memajang foto produk dan memiliki stok secukupnya. Namun dengan kekuatan pembelian saya yakin Amazon mampu menekan suplier untuk dapat memberikan harga yang mungkin lebih rendah dibandingkan dengan harga beli Toys R Us.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun