Mohon tunggu...
Ronald Sutanto So
Ronald Sutanto So Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

saya adalah seorang wiraswasta yang gemar membaca, menulis, dan mengamati alur kehidupan, serta merenungkan fenomena fenomena kehidupan yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Semut dalam Menghadapi Ketidakpastian Hidup

29 Juni 2022   00:50 Diperbarui: 29 Juni 2022   01:04 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/@CaffeineDose/

Jim Rohn adalah seorang motivator Amerika yang sangat melegenda.

Beliau pernah membabarkan mengenai filosofi semut, yang akan saya ulas dalam artikel ini.

Jim Rohn di salah satu seminarnya pernah membahas mengenai semut, di mana semut itu adalah simbol kegigihan.

Ketika satu jalan ditutup, maka semut itu akan berputar dan berusaha untuk mencari jalan yang lain, demi mencapai tujuannya.

Diceritakan di musim panas, semut-semut aktif bekerja secara optimal, mengumpulkan cadangan makan guna disimpan dan dikonsumsi sebelum musim dingin tiba. Ketika musim dingin tiba, mereka tidak dapat bekerja karena udara dingin yang ekstrim, sehingga menunggu musim panas berikutnya tiba. 

Musim panas dalam hal ini merupakan sebuah pengandaian kondisi yang baik dan menyenangkan, di mana rejeki mengalir dengan baik. Sementara musim dingin, merupakan sebuah pengandaian kondisi yang sulit, seperti krisis. 

Hal ini dapat kita pelajari sebagai, ketika kita sedang dihadapkan pada sebuah situasi yang baik, rejeki mengalir dengan lancar, maka kita sebaiknya bekerja dengan optimal, karena mengetahui bahwa tidak selamanya situasi baik akan terus terjadi, karena situasi buruk pasti akan datang, maka persiapkan diri dengan optimal.

Begitu pun sebaliknya, ketika situasi terburuk sedang datang dan menimpa kita. Di mana sekarang sedang memasuki periode musim dingin. Tetap miliki harapan dan percaya bahwa situasi buruk akan berlalu, dan situasi yang baik akan datang kembali. 

Intisari dari filosofi ini adalah tidak ada situasi yang abadi. Ketika situasi sedang baik-baik saja, jangan terlena dan tetap konsisten bekerja dengan optimal, karena sewaktu-waktu situasi buruk akan tiba.

Ketika situasi buruk sedang melanda, tetap tenang dan tetap berusaha mencari jalan, karena situasi baik akan datang setelah itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun