S2
€ 7000 s/d € 14.000
S3
€ 14.000 s/d € 21.000
Skema tersebut sebenarnya menunjukan dari tiap-tiap strata pendidikan batasan maksimal gaji yang diterima. Tentu saja besaran angka tersebut sudah mempertimbangkan kelayakan standar hidup, profesionalitas, serta effort yang dicapai seseorang dalam mencapai kualifikasi strata tertentu, job description, dan beban kerja yang akan dihadapi.
Dengan demikian, apabila anggota parlemen memiliki preferensi, maka dia tidak akan bisa bermain-main, dengan cara menyiasati besaran gaji yang akan diterima oleh tenaga ahli, entahkah dengan memanipulasi data latar belakang pendidikan atau dengan cara tidak etis lainnya. Seandainya anggota parlemen Jerman melakukan tindakan curang "mengakali" antara kualifikasi dan kompetensi dengan gaji yang akan diterima, maka sekretariat parlemen berhak untuk tidak melanjutkan program dukungan bagi si anggota parlemen, salah satunya dengan tidak membayar bahkan menganggarkan lagi.
Ketentuan tenaga ahli dan alokasi gaji seperti yang dijelaskan di atas berlaku untuk satu orang tenaga ahli. Namun di sinilah terletak fleksibilitas. Bisa saja kemudian seorang anggota parlemen Jerman dengan alokasi anggaran (maksimal) sebesar € 21.000 merekrut bukan satu orang tenaga ahli berlatar belakang S3, namun tiga orang tenaga ahli berlatar belakang S1, atau (maksimal) dua orang tenaga ahli S2. Yang penting, penyiasatan ini harus disertai dengan alasan yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan, setidaknya antara kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jumlah gaji yang dibayar. Apabila anggota parlemen Jerman akan menempuh cara tersebut, maka dia harus lebih dulu menyampaikan permohonan kepada sekretariat parlemen.