Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Referensi Lengkap Memilih Jokowi-Amin

14 April 2019   12:11 Diperbarui: 14 April 2019   13:47 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jaman sekarang, swasembada pangan dan energi itu mahal harganya. Pertama, kita harus membangun dari awal untuk lebih banyak infrastruktur dan sistem dengan APBN 'seadanya'. Kedua, kerja sama bisnis dengan negara asing sangat dibutuhkan demi kelancaran ekonomi bersama.

Contoh misi Prabowo-Sandi yang kontroversial juga adalah niat untuk tidak berhutang kepada asing. Tidak mungkin! Kebutuhan pembangunan negara itu banyak, sementara pendapatan negara sering tidak sesuai ekspektasi, tergantung iklim ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan dinamika eskalasi pendapatan negara sifatnya lambat.

Untuk mempercepat pembangunan dan memberi kesejahteraan masyarakatnya, setiap negara harus berhutang. Tidak ada negara yang mau menghabiskan uangnya untuk pembangunan dengan jaminan pendapatan yang tidak menentu (gambling) berdasarkan forecast jangka panjang.

Perbedaan yang kontras antara program Jokowi versus Prabowo meyakinkan dunia ekonomi untuk memilih Jokowi. Demi stabilitas ekonomi dalam negeri.

Ketenaga-kerjaan

Jauh-jauh hari kita sudah diingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi pasar bebas (MEA). Menerima tenaga kerja asing merupakan suatu kewajaran. Karena kita juga boleh mengirimkan TKI ke luar negeri.

Masa Prabowo ingin menolak tenaga kerja asing, sementara kita boleh mengirim tenaga kerja kita ke luar negeri.. apa kata dunia?

Pertahanan negara

Ternyata, latar belakang menjadi seorang prajurit militer tidak menjamin kemampuan seseorang untuk menerapkan strategi pertahanan negara, sebagai panglima tertinggi.

Sementara Prabowo bersikeras membangun alutsista karena Ia menganggap bahwa militer kita lemah dan Indonesia bisa bubar, Jokowi dengan pemikiran yang matang mengatur skala prioritas pembangunan tanpa menyepelekan isu pertahanan negara.

Skala prioritas pembangunan ini harus dilakukan karena faktor keuangan negara, APBN. Tidak semuanya bisa dilakukan sekaligus, tapi semuanya bisa dibangun beriringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun