Mohon tunggu...
Rona Budiawan
Rona Budiawan Mohon Tunggu... Lainnya - rona_inlife

Dapatkan keajaiban dari membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Keluar dari Zona Ketidakpastian (HTS)

19 Agustus 2021   11:42 Diperbarui: 19 Agustus 2021   15:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.poskata.com

Semua orang pasti pernah merasakan cinta dengan berbagai keindahan dan lika-liku kisahnya, cinta lahir pada hati yang dalam tertuang dengan hiasan laku dan ucap.

Cinta identik dengan rasa bahagia,tapi sejatinya cinta juga mengisahkan luka.

Kisah luka akan cinta tercipta akibat ketidakmampuan hati menerima rasa yang bertentangan dengan keinginan hati,baik itu rasa kecewa, kebohongan, penghianatan,atau kehilangan yang menyisihkan cinta.

"Jika cinta tidak tertanam maka rasa luka tak akan hadir,jika takut akan rasa luka,maka jangan memupuk cinta".

Ini ungkapan yang menyesatkan cinta,karna sejatinya apapun hasilnya nanti cinta harus tetap dan terus di pupuk agar hidup di penuhi rasa cinta, walaupun nantinya cinta yang kita pupuk tidak dapat menghadirkan bunga yang indah.

Demikian juga dengan kisah cinta yang mengisyaratkan hubungan tanpa status,

rasa cinta tumbuh dengan benih yang indah dengan harapan memekar di kemudian hari,

tapi sayang kehadiran sang mentari tak kunjung menyambut bunga untuk memekarkan indahnya.

Ada dua pilihan yang harus di ambil oleh pelaku hubungan tanpa status.

Yang pertama tetap menyimpan harapan dengan terus menyiram bunga dan menanti mentari hadir di kemudian hari untuk memekarkan indahnya,terus menanti akan membuat persediaan air habis dan umur bunga semakin menua,harapan akan tetap ada tapi jika mentari tak kunjung hadir maka bunga hanya hidup sebagai tumbuhan biasa dengan harapan yang harus siap terkubur dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun