Mohon tunggu...
Rommy Perdana Putra
Rommy Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara

Government Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berkat SNI, Permintaan Dodos Meningkat

21 Juni 2021   11:33 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:57 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi alat pertanian seperti dodos di Provinsi Riau sangat terbuka lebar. Kebutuhan akan produk tersebut sangat tinggi karena permintaan CPO meningkat tiap tahunnya. Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik bagi pelaku usaha.

Menurut data produksi yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menyebutkan produksi kelapa sawit di Provinsi Riau pada tahun 2020 mencapai 8.540.182 dengan kontribusi 21,47 persen terhadap total produksi kelapa sawit di Indonesia.

Dodos merupakan salah satu alat panen kelapa sawit yang sering digunakan di Indonesia. Dodos menggunakan pisau dengan bentuk chisel yang disambung dengan pipa panjang. Dodos pada umumnya digunakan untuk memanen kelapa sawit dengan ketinggian pohon dua hingga lima meter. Alat tradisional ini membutuhkan tenaga yang besar dari pekerja karena untuk memotong Tandan Buah Segar (TBS) yang dilakukan gerakan menusuk (Fauzi, 2012).

Sebenarnya sudah banyak pelaku usaha di Indonesia yang membuat dodos baik industri kecil maupun besar. Akan tetapi alat pertanian produksi industri lokal masih belum dapat bersaing dengan produk impor. Hal ini disebabkan karena kualitas produk masih rendah bila dibandingkan produk impor.

Jika ditinjau dari segi harga produk impor sedikit lebih mahal bila dibanding dengan produk lokal, tetapi para pengusaha perkebunan sawit masih memilih produk buatan impor karena kualitas produk lokal yang masih rendah sehingga para pengusaha mengalihkan penggunaan alat panen ke produk impor. Hal ini mengakibatkan turunnya jumlah produksi dibeberapa perusahaan lokal.

SNI 8205:2016 Dodos

Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8205:2016 mengenai alat panen kelapa sawit -- dodos -- syarat mutu dan metode uji. Standar ini merupakan hasil pengembangan teknologi tepat guna yang dimanfaatkan dalam pemanenan kelapa sawit.

Standar ini bertujuan untuk memperkaya SNI dengan syarat mutu yang meliputi spesifikasi dan unjuk kerja serta metode uji berdasarkan tuntutan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat pengguna alat panen kelapa sawit yaitu dodos.

Definisi dodos sesuai SNI 8205:2016 yaitu alat panen manual kelapa sawit yang terdiri dari mata dodos, daun dodos, dan pemegang/lubang tangkai umumnya digunakan untuk pemangkasan pelepah daun kelapa sawit dan panen tandan buah sawit.

Berikut ini spesifikasi teknis alat panen kelapa sawit menurut SNI 8205:2016:

  • Panjang pemegang 95 -- 140 mm
  • Panjang daun 192 -- 220 mm
  • Lebar daun 50 -- 227 mm
  • Panjang mata 48 -- 55 mm
  • Diameter dalam pemegang 33 -- 50 mm
  • Tebal pelat dasar 5,00 -- 10,0 mm
  • Bobot 1,0 -- 1,4 kg
  • Kekerasan 45 HRC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun