Mohon tunggu...
DAyat RM
DAyat RM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Net Zero Emission, Dukung Dengan 4 Langkah Sederhana!

24 Oktober 2021   23:52 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:19 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
posted by : technology-Indonesia.com

Net Zero Emission menjadi konsen utama untuk menghadapi isue perubahan iklim. Bagi sebagain orang bertanya "kenapa kita harus khawatir pada perubahan iklim?". Mungkin memang kata iklim hampir sering berkaitan dengan cuaca, sehingga sebagian orang mengartikan perubahan iklim seperti perubahan cuaca. Jadi, bukanlah hal yang perlu dihiraukan.

Padahal pengertian cuaca adalah keadaan atmosfer dalam waktu yang "singkat" dan "kisaran wilayah yang sempit". Sedangkan iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada periode "waktu yang lama" dan meliputi "wilayah yang sangat luas".

Perubahan Iklim dapat menyebabkan perubahan pola dan intensitas unsur iklim yang berdampak pada kondisi ekonomi, lingkungan dan ekosistem secara luas dalam periode waktu yang sangat lama.

Misalnya, Indonesia beriklim tropis dengan ciri perubahan musim dingin dan musim panas yang tidak terlalu jauh. Sehingga Para pertani dapat menentukan masa tanam dan penen. Namun, perubahan iklim menjadikan perubahan musim sulit diprediksi. Akibatnya para petani sering mengalami gagal panen.

Bagi masyarakat pesisir, dampak kongkrit perubahan iklim adalah meningginya muka laut yang mengurangi daratan pantai. Sehingga sering terjadi banjir rob ketika air laut pasang dan banjir bandang ketika musim hujan tiba.

Perubahan Iklim berdampak terhadap semua sektor tatanan kehidupan baik dari ekonomi, lingkungan, kesehatan dan sosial. Oleh sebab itu perlu adanya sistem atau metode untuk menekan laju perubahan iklim dunia.

Makna dan tujuan Net Zero Emission

Net Zero emission (NZE) merupakan program mitigasi perubahan iklim dengan cara menurunkan produksi emisi pada setiap negara. Emisi atau gas buang merupakan sumber utama terjadinya pemanasan global atau efek rumah kaca yang mana berimbas pada iklim di setiap belahan dunia.

Berdasarkan Sumber belajar kemendikbud, Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Terdapat 6 gas rumah kaca yang cenderung berbahaya dan berpotensi tinggi mengakibatkan pemanasan global. Ke-enam gas tersebut adalah

  1. Karbon dioksida (CO2)
  2. Metana (CH4)
  3. Nitrous Oxide (N2O)
  4. Perflourocarbon (PFCs)
  5. Hidroflourocarbon (HFCs)
  6. Sulfur Heksaflourida (SF6)

Protokol Net Zero Emission (NZE) diatur dan diawasi oleh Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) yang bersidang setiap tahun melalui Committe on Parties (COP). Pada Konferensi Tingkat Tinggi di Paris tahun 2015 menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa setiap negara industri dan maju wajib mencapai NZE tahun 2050.

Meskipun setiap negara telah meratifikasi hasil sidang COP ke 21 di Paris tersebut, tetapi setiap negara memiliki kebijakan, strategi dan target tersendiri untuk mencapai Net Zero Emission. Misalnya jepang mencapai NZE tahun 2040, Inggris tahun 2050 dan Indonesia resmi menyatakan komitmen pencapaian net zero emission tahun 2060.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun