Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Resensi Buku] Monopoli Kunci Sukses Bisnis?

20 Maret 2018   11:51 Diperbarui: 20 Maret 2018   11:53 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bisnis, monopoli adalah kata yang kasar. Orang akan segera berpikir bahwa monopoli adalah tindakan ilegal. Monopoli berarti kartel seperti De Beers, yang mengendalikan suplai berlian dunia; kelompok pengatur harga seperti OPEC; kolusi, seperti pada saat Sotheby's dan Christie's, dua balai lelang utama, berkonspirasi untuk mempertahankan stabilitas komisi dan harga.

Pandangan monopoli ini adalah pandangan Ekonomi 101, di mana kita diajari untuk berpikir bahwa monopoli adalah kompetisi paling tidak sempurna. Paul A Samuelson mengungkapkan bahwa monopoli adalah ekstrem, penjual tunggal dengan kekuatan monopoli sempurna. Ia merupakan satu-satunya produsen di industrinya dan tidak ada industri yang memproduksi substitusi yang serupa dengan harganya.

Singkatnya, pandangan tradisional atau Ekonomi 101 mengasumsikan bahwa monopoli pastilah besar dan ilegal, kecuali jika dikendalikan pemerintah, sehingga menjadi besar dan teregulasi.

Tetapi, pandangan tradisional ini tidak berlaku bagi Milind M Lele, sang pengarang buku ini. Bagi Lele, monopoli adalah suatu ruang yang dikuasai selama periode waktu yang cukup. Setiap industri, pada suatu titik di suatu masa, akan mencakup ruang yang dapat dikuasai dan menguntungkan. Dalam industri baru yang berkembang cepat, ruang tersebut sering muncul. Tetapi dalam industri yang matang atau tengah menurun, ruang itu lebih jarang.

Pandangan terhadap monopoli sebagai "ruang yang dapat dikuasai selama periode waktu yang cukup" membawa kita kembali ke definisi awal : "Monopoli" berasal dari kata Yunani monoplion. Mono berarti "satu-satunya", dan plion berarti "menjual" atau "penjual". Jadi, "monopoli" cukup diartikan sebagai "satu-satunya penjual [ produk atau layanan]" -- di statu tempat, di suatu saat. Tidak lebih, tidak kurang.

Agar monopoli berfungsi, maka ruang harus "dapat dikuasai", yaitu dapat dikendalikan dan berpotensi menghasilkan profit. Ruang itu harus berisi konsumen dalam jumlah yang cukup, dengan kebutuhan yang Belum terpenuhi, dan bersedia serta mampu membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Idealnya, jumlah konsumen terus bertambah, sehingga memastikan arus permintaan yang stabil.

Anda juga harus memiliki status ruang dalam waktu yang cukup lama untuk menghasilkan profit yang tinggi. "Periode waktu" Anda pada saat menjadi satu-satunya pemain dalam ruang ini harus cukup panjang untuk memberi Anda desempatan mendapatkan kembali investasi Anda, dan kemudian mendulang keuntungan.

Monopoli minivan Odyssey Honda memenuhi kedua tuntutan ini. "Ruang" milik Honda -- pembeli minivan yang punya anak kecil, kebutuhan kapasitas kargo yang besar, dan kemauan untuk membayar lebih besar atau menunggu lebih lama untuk mendapatkannya -- sangat besar.

Jutaan orang generasi X telah mapan, berkeluarga, dan melengkapi rumahnya. Banyak dari mereka tidak mau atau tidak mampu membeli dua kendaraan besar, satu untuk mengantar anak-anak dan satu lagi untuk membawa barang. Bagi keluarga-keluarga ini, Honda Odyssey sempurna.

Selanjutnya, karena disengaja atau keberuntungan belaka, keputusan Honda untuk memperkenalkan fitur ini pada tahun 1999 juga memberinya periode waktu berharga yang panjang -- lima tahun.

Ford, GM, dan Chrysler memperkenalkan model baru mereka pada tahun 2000, akan tetapi pada tahun 1999, desain mereka telah ditetapkan. Bahkan jika mereka menginginkannya, mereka tidak dapat membuat perubahan mendasar seperti kursi belakang yang dapat dilipat. Sebaliknya, jika Honda memperkenalkan model ini pada tahun 1998, maka produsen mobil yang lain dapat menirunya dengan cepat, dan hanya memberi Honda periode waktu berharga yang jauh lebih singkat, mungkin hanya setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun