Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Revitalisasi LIPI untuk Pemberdayaan Masyarakat

10 Maret 2018   14:51 Diperbarui: 10 Maret 2018   15:01 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: kabar24.bisnis.com

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui hasil-hasil penelitiannya selama ini kurang populer dan tidak banyak yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Ini merupakan salah satu hasil refleksi 40 tahun kehadiran lembaga penelitian tersebut yang disampaikan Ketua LIPI Prof. Dr. Umar Anggara Jenie. Ia mengatakan para peneliti pada umumnya masih lebih suka bertukar informasi dengan sesama peneliti melalui seminar atau jurnal ilmiah sehingga terkesan 'di atas menara gading'. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar achievementatau hasil-hasil penelitian tak banyak diketahui bahkan dirasakan langsung masyarakat (Kompas, 20 Agustus 2007).

Dalam Research Technology Organization Management Programme (RTOMP) Workshop di Bandung, Jawa Barat belum lama ini sebagaimana diberitakan website resmi LIPI (29 Mei 2017), terungkap pengalaman dari Tiongkok yang dikemukakan Chi Renyong, Director of China Institute for Small & Medium Business, Zhejiang University of Technology. 

Dikatakannya, hasil riset di negara tirai bambu ini telah terbukti mendukung pengembangan usaha kecil menengah (UKM). Pemerintah Tiongkok menyusun kebijakan pengembangan iptek berbasis transfer teknologi untuk UKM. Sehingga, lebih dari 80 juta UKM di negara itu mampu menggerakkan perekonomian sehingga Tiongkok tumbuh menjadi negara perekonomian terbesar di dunia.

Pengalaman menarik lainnya datang dari Youngho Nam, Kookmin University, Korea Selatan. Salah satu inovasi riset dan teknologi yang telah berjasa membangun perekonomian Korea Selatan saat ini adalah penemuan games online yang memperkuat industri jasa berbasis pengetahuan yang intensif. Selama kurun waktu sepuluh tahun sejak 2005 hingga 2015, market sharegames online telah meningkat lebih dari 300 persen. Hal ini dikarenakan tren yang berlaku di Korea Selatan sekarang adalah bukan lagi penekanan pada industri manufaktur, melainkan industri jasa.

Revitalisasi

Pembentukan LIPI memiliki sejarah yang panjang. Setelah melewati beberapa fase kegiatan ilmiah sejak abad ke-16 hingga tahun 1956, pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) melalui Undang-Undang (UU) No.6 Tahun 1956. Tugasnya adalah membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1962, pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan membangun dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Hingga pada tahun 1966, status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).

Sejak Agustus 1967, pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI No. 128 Tahun 1967. Setelah itu, pemerintah berdasarkan Keputusan MPRS No. 18/B/1967 membentuk LIPI dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI ke dalam lembaga tersebut.

Seiring perkembangan kemampuan nasional dalam bidang iptek, lembaga ilmiah di Indonesia pun mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Menyikapi hal tersebut, peninjuan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI terus dilakukan. Di antaranya, penetapan Keppres No.128 Tahun 1967 tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres No.43 Tahun 1985. Hal tersebut masih disempurnakan lebih lanjut dengan Keppres No. 1 Tahun 1986 tanggal 13 Januari 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Terakhir, penyempurnaan dilakukan dengan penetapan Keppres No. 103 Tahun 2001.

Tugas utama LIPI adalah membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Untuk mewujudkan hal ini LIPI perlu melakukan inovasi organisasi.  Menurut Jones (2004), inovasi adalah proses dimana organisasi menggunakan keahlian dan sumberdayanya untuk mengembangkan produk barang dan jasa yang baru atau untuk mengembangkan sistem produksi dan operasi yang baru sehingga organisasi mampu memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen.

Dalam konteks inovasi, perubaha lingkungan berdampak pada dua hal yaitu jika organisasi mampu melakukan inovasi maka organisasi akan mampu mengatasi perubahan lingkungan dan memperoleh keunggulan. Namun, jika organisasi tidak mampu menjawab perubahan lingkungan dengan melakukan inovasi maka organisasi akan mundur atau bahkan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun