"Nanti biar saya saja yang kirim surat ke redaksi koran ini, mbah", kata Dalbo.
"Kuwi jos!", gemuruh kesepakatan menyala di cakruk pakde.
Bersama terkikisnya panas matahari, kelegaan tertoreh padat pada hati kaum lelaki. Keegoisan mereka rontok oleh dalil mbah Wulu. Dukuh Mancasan memutar kembali harmoni yang beberapa hari terganggu gelegar emosi hati. Terurai sudah silang sengkarut dibumi Projotamansari[**]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!