Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sisi Lain Haul Solo, Ziarah Makam Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi

18 Desember 2019   09:49 Diperbarui: 18 Desember 2019   13:38 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haul atau khol-kholan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi tahun ini menginjak ke 108, diperingati setiap 20-21 Rabiul Akhir. Bagi kalangan para pecinta habaib, acara ini sangat ditunggu-tunggu. 

"Episentrum"nya adalah masjid Riyadh. Di mana letak makam keturunan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, yaitu makam Habib Alwi bin Ali, makam Habib Ahmad bin Ali serta makam Habib Anis bin Alwi.

Adapun Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi sendiri lahir dan meninggal di Yaman. Beliaulah pengarang kitab Maulid Simtudduror yang tersohor.

Acara haul tahun ini dibagi menjadi 3 tahapan. Tanggal 14 sampai 16 Desember diadakan majlis rauhah, tanggal 17 Desember acara Haulnya, sedang 18 Desember Maulid.

dokpri
dokpri
Melihat kondisi dilapangan, penulis melihat dan merasakan antusias kaum pecinta habaib memenuhi jalan-jalan disekitarnya. Inilah wisata religi paling spektakuler di kota Solo. 

Dilihat dari kacamata ekonomi, dampak haul ini sungguh mencengangkan. Selama lima hari perputaran ekonomi ditaksir mencapai angka milyaran. Dari pedagang kaki lima hingga pengusaha besar mendapat cipratan rejeki.  

Selasa pagi, 17 Desember pukul 08.30 wib kondisi dilapangan sudah padat merayap. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak Dishub kota Solo serta Kepolisian melakukan rekayasa arus lalu lintas. 

Jalan Kapten Mulyadi ditutup. Dua hari sebelum acara, postingan-postingan mengenai himbauan betebaran di group-group WA. Pas hari puncak lebih intens lagi dengan kondisi terkini.

"Daerah Gemblegan macet, bro"
"Nek ora penting rasah lewat Baturono. Macete poll"
(Kalau tidak penting tidak usah lewat Baturono. Macetnya poll).
"Padahal aku meh ngetan ni?"(padahal saya mau ke timur)
"Yo nggolek dalan liyo"(ya cari jalan lain)

dokpri
dokpri
Pengalaman penulis tahun kemarin yang nekat dan tidak menggubris peringatan merasakan akibatnya. Karena mau menuju Polokarto dan hari itu tepat usai haul nekat lewat Baturono, hampir selama satu jam terjebak ditengah hempasan manusia dan kendaraan. 

Mencoba muter lewat jalan kampung percuma saja. Tidak menemukan kelonggaran. Jalan seperti dikunci rapat. Kendaraan membeku. 

"Solo kok dadi ngene ya?"
"Itu masih mending. Kalau di Jakarta om bisa stres"
"Aku ora nggagas Jakarta. Sing tak gagas Soloku"

Hari ini demi melihat keriuhan haul Solo, Saya menitipkan motor di sebuah swalayan yang jaraknya 1 kilometer dari pusat acara. Berjalan kaki lebih masuk akal, menembus keramaian kemudian masuk kampung Gurawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun