nopember telah usai
guratan lenguh larapun masih tinggal
gerimis merinai yang selalu kau hadirkan
bertahan dalam pelukan
pelangi yang kau tawarkan
tiada pernah menjingga
karena hujan akan terus membasahi jiwa-jiwa yang sepi
entahlah....hujan selalu menjadi penawar sunyimengenang banyak hal
merengkuhmu kembali
seperti nopember-nopember yang telah lalu
mensesap kopi pagi sesaat...
bibir berkulum senyum selalu menghiasi wajah manismu
menawarkan kehangatan ditengah gerimis
hingga hujan badai tiada pernah kusadar
membawamu bersama senja
lengah....
aku kehilangan....
lirihku dalam beku...
.... akankah nopember masih kembali dipelukan? ....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!