Mohon tunggu...
Rohmansyah ArdianPutra
Rohmansyah ArdianPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manajemen Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zamrud Pendhalungan Terpendam di Tapal Kuda

21 September 2021   17:28 Diperbarui: 21 September 2021   17:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi yang terjadi sejak akhir tahun 2019 menjadi momok menakutkan bagi pelaku bisnis, khususnya lini pariwisata. Karena social distancing dan pembatasan mobilitas masyakarakat mempengaruhi kunjungan wisatawan yang berhujung pemerosotan penjualan. Hal tersebut dirasakan oleh Griya Oktavos Fashion Jember selaku pelopor publikasi batik pendalungan pada masanya yang sempat jaya pada awal tahun 2000-an. Galeri mengalami pemerosotan kunjungan hampir 95%, hingga pendapatan bruto merosot lebih dari 90% atau Rp. 7.250.000,- pada pertengahan tahun 2019 menjadi kisaran Rp. 675.000,- pada triwulan awal 2021.

Kami mengindikasikan hal tersebut dikarenakan pola pemasaran Griya Oktavos cenderung privat dan kurang menjangkau ranah luas. Selain itu, konten berupa foto dan video yang ditawarkan minim akan pembaharuan, atau dengan kata lain masih menggunakan konten yang diproduksi kurang lebih 5-10 tahun lalu.

Bunda Titin selaku owner menuturkan bahwa beliau pesimis, terdapat pecinta seni akan melakukan pembelian melalui marketplace selain whatssap dan facebook. Ujar tersebut disampaikan saat penyuluhan kedua, "Looh mosok to mas iso jualne alat seni kek ngene ki neng Instagram, Shopee ato liyo-liyo."

Berdasarkan analisa tersebut, kami berusaha membantu Galeri Oktavos Jember untuk survive di masa pandemi. Dimulai pada hari penerjunan, kami melakukan penetrasi pikiran bersama Bunda Titin dan Afa Kabir Achmad selaku Owner dan asisten di Griya Oktavos Jember. Disini diperoleh dua pokok masalah seperti kesulitan mencari pangsa pasar dan lemahnya digital branding. Untuk itu, kami segera merencanakan roadmap yang berisi program pengembangan UMKM.

Minggu kedua, kami melakukan take video indoor di Galeri Oktavos Jember bersama Segara Picture. Ini dilakukan agar konsumen lebih mengetahui detail dan value dari produk-produk Galeri. Selain itu, Bunda Titin selaku owner kami beri kesempatan di dalam video untuk menceritakan suka dukanya dalam mengembangkan bisnis ini. Kami juga melakukan pendampingan ke-2 mengenai "Rebranding & Marketing Tourism Unique Product in Griya Oktavos Jember." dengan tujuan menciptakan kesan baru bagi konsumen mengenai brand ini, agar konsumen lebih dekat atas dasar value yang tersampaikan. Di akhir minggu kedua, kami mendapat pesanan dari Dinas Pariwisata Jawa Barat berupa Udeng berwarna coklat muda.

Di minggu ketiga, kami berfokus pada changing packaging produk yang semula menggunakan plastik atau kardus polos menjadi kardus luxury berwarna hitam dan gold dengan logo tembakau. Hasil tersebut sudah melalui beberapa diskusi dan sesuai dengan keinginan owner. Kami juga melakukan pendampingan ke-3 mengenai

"Desain Grafis Mudah Menggunakan Ponsel." Bersama Kyagus Ramdhani selaku behavioral Canva. Di akhir minggu ketiga, kami mendapat pesanan dari konsumen lokal, berupa request product.

Minggu ke-4, kami melakukan take foto dan video outdoor di Bernady Land bersama Segara Picture dan Gusning Jember. Take kali ini berfokus pada keadaan produk-produk saat digunakan oleh konsumen. lalu dilanjutkan pendampingan ke-4 mengenai "Cara Terampil Fotografi dan Videografi Menggunakan Kamera Ponsel." Pendampingan ini diisi Fiqrul Rossidiqi selaku konten kreator di bidang fotografi dan videografi.

Diharapkan kedepannya Galeri Oktavos Jember tetap meneruskan program yang telah dilaksanakan bersama.

Terimakasih atas kerjaama para vendor, Segara Picture, Surabaya Printing, Paguyuban Gusning Jember, khususnya Galeri Oktavos Jember selaku sasaran KKNBTV 3 Universitas Jember

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun