Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Investasi Irasional dan Gejala "Overthinking"

24 Maret 2021   15:25 Diperbarui: 24 Maret 2021   15:40 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com

Seseorang dengan gangguan "overthinking", berpikir hasil yang diraup ketimbang proses yang digelut. Akibatnya, ia lebih yakin dengan hasil bukan sistem. Ia sangat percaya buahnya yang didapat daripada mekanisme yang ditata. Ia sangat percaya iklan yang menarik. Ia memburu casing yang keren daripada produk yang original/asli.

Cara terbaik agar seseorang bisa keluar dari gangguan "overthinking", yakni, 

1) meletakkan segala masalah ekonomi dalam cakupan yang lebih luas dan membuka wawasan berpikir. Termasuk dengan orang yang sangat paham soal investasi.

2) Hindari mengambil sebuah keputusan dalam waktu singkat. Gali terlebih dahulu soal investasi yang akan diikuti dari sumber yang valid. Membuat keputusan dengan perhitungan yang matang.

3) Menjadi orang yang bertindak dan tekun berusaha daripada hanya berkhayal menjadi kaya raya.

4) Menjadi orang yang bersyukur dan menghargai hasil keringat ketimbang kesempatan ketiban durian runtuh.

Hemat saya, lima cara di atas dapat menghindari seseorang dari investasi irasional yang terus menggempur. Ingat, hakekat sebuah investasi adalah bisnis, melibatkan proses yang ditempu, bukan melulu hasil yang ngotot diburu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun