Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Filsafat Kerjasama dan Koperasi

25 Juli 2020   14:13 Diperbarui: 26 Juli 2020   16:02 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsuf Robert Owen (1771-1858) by William Henry Brooke via wikipedia.org/wiki/Robert_Owen

Kata 'Kerjasama' dan 'Koperasi' adalah dua kata yang sulit dibedakan. Kadang membingungkan. Terutama ketika merujuk pada bahasa Inggris. Kata "cooperation" berarti kerjasama. Sedangkan kata "cooperative" berarti koperasi.

Sepintas mirip. Terkadang kita tergelincir dalam pemahaman "cooperation" sebagai kata benda (noun), sedangkan "cooperative" adalah kata sifat (adjective), yang punya arti makna "kerjasama" dan "yang bersifat kerja sama". Tetap saja kata "kerjasama" dan "koperasi" sebenarnya punya hubungan yang jauh panggang dari api.

Kerjasama
Nah, coba kita telusuri sekiranya bahasa Latin membantu secara etimologis. Kata "kerjasama" berasal dari kata Latin "cooperari" yang berarti bekerja bersama (Antonio Zanotti, 2020:7).

Para filsuf mungkin sepakat, kerjasama adalah akar dari filsafat sosial. Sebab pada dasarnya, manusia adalah 'ens sosiale' (makhluk sosial) seperti Aristoteles katakan. Dia melukiskan manusia sebagai 'hewan yang bermasyarakat' (zoon politicon). Manusia saling membutuhkan sesama yang lainnya. Manusia saling kerjasama.

Adam Smith lebih menonjolkan 'homo economicus' (makhluk ekonomi), tanpa meniadakan homo homini socius (manusia menjadi sahabat bagi yang lain). Katanya, manusia saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Thomas Hobbes menggunakan istilah 'homo homini lupus' (manusia sebagai sarigala bagi yang lainnya) untuk menyebut manusia sebagai makhluk sosial. Manusia, bagi Hobbes dianalogikan dengan sebuah arloji. 

Untuk mengetahui bagaimana arloji itu bekerja, kita harus mencari tahu apa saja penyebab di belakangnya seperti ondernil-ondernil yang membentuk arloji dan mereka bekerja sama sehingga arloji dapat digunakan. Meski Hobbes lebih mengkritik kerjasama dalam sebuah masyarakat penuh dengan persaingan, yang menimbulkan kekerasan. Baginya, masyarakat adalah arena laga.

Kerjasama didefenisikan oleh George Holyake pada 1885 dalam studinya 'The History of Cooperation' sebagai sesuatu yang kegiatan yang diorganisir secara swadaya dan jujur; dan keuntungannya dibagi secara adil di antara mereka yang melakukan.

John Stuart Mill mengamini, bahwa kerjasama mengandaikan seluruh hasil dibagi secara adil. Pada konteks zamannya, ia menekankan, kerjasama bisa terjadi bila seluruh kelas pekerja akan mengambil bagian dalam keuntungan hasil kerjanya. Meski dalam prakteknya, distribusi keuntungan yang adil tidak diproduksi oleh kerjasama. Sebab meski bertindak secara bersama, produktivitas yang dihasilkan masing-masing orang itu berbeda.  

Terbaru, Harari dalam Homo Sapiens, melihat kerjasama sebagai perilaku yang sangat altruistik, tetapi tidak selalu suka rela dan jarang egaliter. Kerjasama sangat utopis. Baginya, kerjasama hanyalah sebuah keadaan yang dibayangkan dan diupayakan tapi tidak selalu berhasil. Carl Ratner (2012:19) melihat keberhasilan kerjasama tergantung pada psikologis manusia (perilaku) dan budaya.

Koperasi
Cikal-bakal kata "koperasi" dari sebuah neologisme-sebuah kata/istilah baru yang sengaja dibuat. Kamus Prancis pada 1834 mengaitkan arti "koperasi" dengan sistem asosiasi produksi yang dilakukan oleh filsuf Inggris Robert Owen (Antonio Zanotti, 2020:9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun