Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengapa Harus Ada Surat dari Ahok Menjelang Pilgub NTT

22 Desember 2017   11:08 Diperbarui: 29 Agustus 2020   08:35 3894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isi surat dari Ahok. Istimewa

Kemudian pasangan Cagub dan Cawagub Eston Foenay dan Chris Rotok yang telah mendapat dukungan Partai Gerindra dan PAN bisa saja mengajak Pak Prabowo Subianto ke NTT, dengan menunggang kuda Sumba menyelusuri setiap lekukan tanah Flobamora, dari tanah Timor ke Pulau Sumba, masuk Labuan Bajo hingga Larantuka, dan berakhir di Lembata dengan makan jagung titi.

Inilah fakta, politik kita sedang jauh dari mempromosikan kualitas diri. Politik telah hengkang dari mempresentasikan seluruh prestasi yang sudah kita berikan kepada masyarakat. Politik yang dibangun, tidak lagi mengandalkan kerja nyata. Tidak didominasi dengan keberhasilan dan kerja keras. Politik kita lebih mengutamakan kekuatan citra, ketimbang kekuatan (potensi) riil diri.

Dunia politik yang didominasi kekuatan citra seperti ini disebut Jean Baudrillard dalam In the Shadow of the Silent Majorities (1981) sebagai dunia politik patafisika (pataphysics), di mana menampilkan kelemahan diri di balik topeng sosok lain sebagai "mesin pencitraan", bukan potensi diri dan kekuatan kerja nyata yang telah dirasakan masyarakat. Politik seperti ini adalah sandiwara, manipulatif, seduksi dan ilusi.

Nah, mari kita berpolitik yang jujur, apa adanya dengan kerja nyata kita, bukan kerja nyata orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun