Mohon tunggu...
vandi romadhon
vandi romadhon Mohon Tunggu... Freelancer - Suka Berkabar Kepada Teman dan Saudara

Ayah yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sehari Menjelang PPKM Darurat Berakhir, Kasus Aktif Corona di Purbalingga Masih Nanjak

19 Juli 2021   22:09 Diperbarui: 19 Juli 2021   22:14 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi/(dokpri)

Sehari menjelang berakhirnya PPKM Darurat, kasus aktif Covid19 di Kabupaten Purbalingga masih terus bertambah. Tercatat di data Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang diterbitkan Sabtu (19/7) sebanyak  3.406 orang masih positif terpapar virus Corona. 

Dari jumlah itu 3.199 orang masih menjalani isolasi mandiri. Sedangkan 207 orang lainnya menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit yang ada di kota perwira. 

Mendasari adanya fenomena itu Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan melakukan sejumlah rencana. 

"Kemarin sudah dirapatkan dalam waktu dekat, dipersiapkan dan akan ditindak lanjuti kami akan menjadikan RSUD Goeteng Taroenadibrata sebagai rumah sakit darurat khusus COVID-19," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Jumat (16/7/2021)

Menurutnya dengan diambilnya langkah itu, tidak ada lagi masyarakat yang membutuhkan bantuan ditolak oleh rumah sakit karena kurangnya ketersediaan ruangan. Selain itu agar pelayanan penanganan virus Corona di daerahnya dapat terpusat. 

Selain langkah itu, Tiwi juga menyampaikan rencananya akan menggandeng pihak ketiga dalam upaya pemenuhan kebutuhan oksigen yang saat ini dinilai mulai mengkhawatirkan ketersediaannya. 

"Oksigen yang saat ini menjadi kendala di seluruh wilayah, kami dari Goeteng (RSUD) akan bekerjasama KSO (Kerjasama Operasional) dengan pihak ketiga kita mungkin akan melakukan pengadaan oksigen sendiri," katanya 

Saat ini menurutnya dengan sistem dropping dari pemerintah yang berjenjang, pihaknya banyak menemukan kendala karena oksigen tidak kunjung diantar. 

"Saya memahami kondisi tersebut karena adanya keterbatasan stok oksigen, maka situasi itu perlu diambil langkah cepat untuk menyelamatkan masyarakat," jelasnya 

Untuk langkah antisipasi pihaknya juga telah Mengimbau kepada masing masing Desa agar memiliki minimal satu tabung oksigen. Tujuannya agar jika ada masyarakat yang membutuhkan Desa dapat mengambil langkah pertolongan pertama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun